Minggu, 01 Desember 2019

RNA (Ribonucleic Acid)

√ RNA (Ribonucleic Acid) : Pengertian, Fungsi, Jenis, Ciri dan Struktur Terlengkap

Pengertian RNA (Ribonucleic Acid)

RNA (Ribonucleic Acid) atau Asam Ribonukleat (ARN) merupakan suatu molekul polimer yang terlibat dalam berbagai peran biologis dalam mengkode, dekode, regulasi, dan ekspresi gen.
RNA merupakan hasil transkripsi dari suatu fragmen DNA, sehingga RNA sebagai polimer yang jauh lebih pendek jika dibandingkan DNA. Berbeda dengan DNA yang umumnya dijumpai dalam inti sel, kebanyakan RNA terdapat dalam sitoplasma, khususnya di ribosom.
RNA atau asam ribonukleat merupakan seutas benang tunggal yang tersusun dari molekul gula ribosa, gugus fosfat dan asam nitrogen. Basa nitrogen yang terkandung dalam RNA terdiri atas golongan purin dan golongan pirimidin.
Purin yang terkandung pada Basa nitrogen RNA yaitu adenin (A) dan guanin(G), sedangkan golongan pirimidin yang terkandung dalam RNA yaitu sitosin (C) dan urasil (U).
  

Ciri – Ciri RNA (Ribonucleic Acid)


  • Selain di nuklues, RNA dapat ditemukan di sitoplasma terutama dalam ribosom.
  • RNA memiliki bentuk rantai tunggal.
  • Kadar RNA tidak tetap dan memiliki fungsi sebagai sintesis protein.
  • Kandungan basa nitrogen yang ada pada RNA terdiri dari purin ((Adenin (A) dan Guanin (G)); pirimidin ((Sitosin (S) dan Urasil (U)).
  • RNA menggunakan ribosa sebagai komponen gulanya.
  

Fungsi RNA (Ribonucleic Acid)


  • Sebagai penyimpan informasi.
  • Sebagai perantara antara DNA dan protein dalam proses ekspresi genetik karena berlaku untuk organisme hidup.
  

Struktur RNA (Ribonucleic Acid)


  • Gula D-Ribosa
  • Fosfat
  • Basa Nitrogen
RNA terdiri dari rantai poliribonukleotida yang basa-basanya ini biasanya adalah adenin, guanin, urasil, dan sitosin. RNA berada dalam nukelus ataupun sitoplasma sel.
Ragam bentuk RNA ini juga lebih banyak dari pada DNA. RNA ini mempunyai berat molekul itu kisaran 25.000 sampai dengan beberapa juta.
Umumnya RNA tersebut berisi rantai polinukleotida tunggal, namun juga rantai yang biasa ini terlipat membentuk daerah heliks ganda yang mengandung pasangan basa A:U serta G:C.
Molekul RNA mempunyai bentuk yang berbeda dengan DNA. RNA mempunyai bentuk pita tunggal dan juga tidak berpilin. Setiap pita RNA adalah polinukleotida yang tersusun dari banyak ribonukleotida.
Tiap-tiap ribonukleotida ini tersusun dari gula ribosa, basa nitrogen serta juga asam fosfat. Basa nitrogen RNA ini terbagi menjadi dua yakni basa purin dan basa pirimidin.
Basa purin sama dengan DNA yang tersusun dari adenin (A) serta guanin (G), sedangkan basa pirimidinnya ini tersusun dari sitosin (C) dan urasil (U).
Tulang punggung RNA ini tersusun dari deretan ribosa serta juga fosfat. Ribonuleotida RNA ini terdapat secara bebas dalam nukleoplasma dengan bentuk nukleosida trifosfat, contohnya yaitu :
  • Adenosin trifosfat (ATP).
  • Guanosin Trifosfat (GTP), Sistidin Trifosfat (CTP), dan
  • Uridin Trifosfat (UTP).
RNA disintetis oleh DNA yang berada pada inti sel dengan menggunakan DNA itu sebagai cetakannya.
  

Proses Terbentuknya RNA (Ribonucleic Acid)


1. Transkripsi
Dalam tahap transkripsi, menggunakan DNA sebagai cetakan disistesis RNA messenger.
Proses ini terdiri atas 3 tahap, diantaranya yakni :
  • Inisisasi
Pada tahap ini, enzim RNA polymerase menyalin gen, sehingga terjadi pengikatan RNAp dengan promoter (tempat pertemuan antara gen/DNA dengan RNAp) yang akan memberikan inisiasi transkripsi. Selanjutnya, RNAp akan membuka double heliks DNA yang berfungsi sebagai cetakan yakni rantai sense.

  • Elongasi
RNAp akan bergerak sepanjang untai ganda DNA, membuka double heliks dan merangkai ribonukleotida ke ujung 3′ ribonukleotida yang sedang tumbuh, sehingga dihasilkan rantai RNA yang di dalamnya mengandung urutan basa nitrogen pertama sebagai hasil perekaman.
Apabila hasil perekaman sudah mencapai 30 buah, suatu senyawa kimia yang berperan sebagai penutup untuk memberikan sinyal inisiasi tahap translasi dan mencegah terjadinya degradasi RNA akan berikatan dengan ujung 5′ RNA.

2. Terminasi
Proses terminasi yaitu terhentinya proses perekaman dan molekul DNA baru terpisah dari DNA template. Tahap ini ditandai dengan terdiasosiasinya enzim RNAp dari DNA dan RNA dilepaskan sehingga dihasilkan produk transkripsi yang lengkap disebut messenger RNA (mRNA).
  • Translasi
Translasi merupakan tahapan penerjemahan beberapa triplet atau kodon dari mRNA menjadi asam amino yang akhirnya membentuk protein.
Setiap triplet terdiri dari urutan basa nitrogen yang berbeda sehingga akan diterjemahkan menjadi asam amino yang berbeda pula. Asam amino tersebut akan menghasilkan rantai polipeptida spesifik sampai terbentuk protein spesifik pula.
Proses translasi terdiri dari 3 tahap yaitu seperti berikut :

  • Iniasiasi
Tahap ini diawali dengan pengenalan kodon AUG yang terdapat pada bagian akhir mRNA yang disebut juga dengan kodon Start. Kodon AUG akan mengkode pembentukan metionin.
Selanjutnya, metionin dibawa oleh tRNA untuk bergabung melalui pembentukan ikatan pada subunit besar ribosom sehingga terbentuklah ribosom yang lengkap.
Molekul tRNA pertama yang terikat pada ribosom akan menempati tempat khusus, yakni sisi P yang akan terbentuk rantai yang dikenal dengan istilah polipeptida. Sedangkan tRNA selanjutnya akan berikatan dengan kodon kedua dan akan menempati ribosom pada sisi A (asam amino).

  • Elongasi
Tahap ini ditandai dengan pengaktifan asam amino oleh tRNA pada tiap kodon ke kodon sehingga akan dihasilkan asam amino baru satu per satu. Proses elongasi ini membuat rantai polipeptida tumbuh semakin panjang akibat asam amino yang terus bertambah.

  • Terminasi
Tahap ini ditandai dengan pertemuan antara antikodon yang dibawa oleh tRNA dengan UAA, UAG, atau UGA sehingga menyebabkan berhentinya proses translasi. Akibatnya, rantai polipeptida yang dibentuk dari ribosom terlepas dan diolah membentuk protein fungsional.
  

Jenis – Jenis RNA (Ribonucleic Acid)


1. Transfer RNA (tRNA)
RNA ini dibentuk dari dalam nukleus, tapi menempatkan diri dalam sitoplasma. tRNA merupakan RNA yang terpendek dan bertindak sebagai penerjemah kodon dari mRNA.
tRNA memiliki proporsi nukleosida yang lebih relatif tinggi. Transfer RNA (transfer-Ribonucleic acid) atau asam ribonukleat transfer adalah molekul yang menginterpretasikan pesan genetik berupa serangkaian kodon yang disepanjang molekul mRNA dengan cara mentransfer asam-asam amino ke ribosom dalam proses translasi.
Setiap tRNA mengandung suatu sekuen dengan tiga rangkaian basa pendek. Seluruh ujung 3′ tRNA mengandung sekuen SSA yang berseberangan dengan sekuen antikodon. Suatu amino tertentu akan melekat pada ujung 3 tRNA.
Pelekatan ini merupakan cara berfungsinya tRNA, yaitu dengan membawa asam amino spesifik yang nantinya berguna dalam sintetis protein, yaitu pengurutan asam amino sesuai dengan urutan kodon pada mRNA.

2. Ribosomal RNA (rRNA)
rRNA ialah ribosom yang mengandung protein dengan massa yang hampir mirip. Molekulnya berupa pita tunggal, tidak bercabang dan fleksibel.
rRNA terdiri dari 80% total RNA yang dalam sel dan pada sel-sel tidak memiliki inti sejati yang terdiri dari beberapa tipe rRNA yaitu 23S rRNA, 16S rRNA, dan 5S rRNA.

3. Mesengger RNA (mRNA)
mRNA yakni polinukleotida yang berbentuk pita tunggal linier dan disintetis oleh DNA di dalam nukleus. mRNA berupa rantai tunggal yang relatif panjang. Panjang pendeknya mRNA berhubungan dari panjang pendeknya rantai polipeptida yang disusun.
Urutan pada rantai asam amino yang menyusun rantai polipeptida tersebut sesuai dengan urutan kodon yang ada dalam molekul mRNA yang bersangkutan. mRNA bertindak sebagai pola cetakan dalam pembentukan polipeptida.
Setiap molekul membawa salinan urutan DNA, yang ditranslasikan dalam sitoplasma menjadi satu rantai polipeptida atau lebih.
Fungsi utama mRNA ialah membawa kode-kode genetik dari DNA di inti sel menuju ke ribosom di sitoplasma. mRNA dibentuk jika dibutuhkan dan jika tugasnya telah selesai lalu dihancurkan dalam plasma.

Semoga bermanfaat dan bisa menambah ilmu pengetahuan bagi para pencari ilmu. Terima Kasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar