Selasa, 03 Desember 2019

Metamorfosis Belalang

√ Metamorfosis Belalang : Pengertian dan Proses Tahapan Terlengkap

Pengertian Metamorfosis Belalang

Belalang merupakan salah satu serangga yang sering menjadi hama bagi tanaman para petani. Sifatnya yang rakus membuat daun-daun tanaman habis dimakannya.
Belalang ini juga merupakan salah satu jenis hewan, yang termasuk kedalam klasifikasi insekta (Insecta) dalam bahasa Latin, yaitu Insectum yang artinya terpotong menjadi beberapa bagian.
Metamorfosis yang terjadi pada belalang, tergolong kedalam jenis metamorfosis tidak sempurna, karena tidak mengalami berbentuk berupa kepompong atau pupa.
  

Klasifikasi Belalang


  • Kingdom : Animalia
  • Phylum : Arthropoda
  • Class : Insecta
  • Order : Orthoptera
  • Suborder : Caelifera
  • Common Name : Grasshopper
  • Scientific Name : Melanoplus differentialis

Jenis – Jenis Belalang


1. Belalang Kayu
Belalang kayu yakni jenis belalang memiliki ukuran sekitar 85 mm saat ia dewasa dengan warna tubuhnya menjadi cokelat tua.

2. Belalang Sembah
Belalang sembah atau belalang sentadu adalah salah satu jenis serangga dan tergolong ke dalam ordo Mantodea.

3. Belalang Hijau
Belalang yang memiliki nama latin Atractomorpha crenulata ini tergolong ke dalam ordo Orthoptera.

4. Belalang Batu
Belalang ini merupakan jenis belalang yang satu-satunya jenis belalang dengan penampilan yang unik dan memukau.

Ciri – Ciri Belalang


1. Karakteristik Fisik
Dari segi anatomi belalang biasanya berwarna cokelat, hijau atau hitam, memiliki kaki belakang yang besar untuk membantu belalang dalam melompat jarak jauh dari daun ke daun, kaki tengah dan kaki depan digunakan untuk berjalan dan menggenggam daun-daunan.
Antena belalang memiliki struktur sensorik yang merespon berupa sentuhan dan bau, belalang memiliki mata yang berfungsi untuk merasakan intensitas cahaya dan mencakup penglihatan yang luas, serta memiliki dua pasang sayap pada bagian depan yang ramping dan pada bagian belakang yang besar, oleh karena itu dalam bahasa Inggris disebut dengan grasshoppers.

2. Makanan
Sebagian besar belalang termasuk kedalam golongan hewan herbivora, yaitu mengkonsumsi tumbuh-tumbuhan yang berada di pohon. Beberapa spesies belalang hidup pada tumbuhan Inang dan memakan daun, bunga, batang dan biji buah.
Pada spesies belalang lainnya ada yang termasuk kedalam golongan hewan omnivora, yaitu memakan apa yang berada di tanah, yaitu seperti potongan daun, bunga, biji buah bahkan serangga yang telah mati. Tetapi biasanya belalang mengkonsumsi makanan yang mengandung asam amino, gula dan vitamin yang kompleks.

3. Reproduksi
Pada belalang betina biasanya memiliki ukuran tubuh yang lebih besar daripada belalang bantan, karena Ovipositornya.
Setelah belalang kawin dan siap untuk bertelur. Maka belalang betina akan menggunakan Ovipositornya untuk menggali lubang pada tanah, sehingga Belalang Betina bisa bertelur.
Pada telur yang dihasilkan oleh belalang betina memiliki bentuk, ukuran, dan jumlah telur yang berbeda-beda, tergantung pada jenis spesies belalang tersebut.

4. Perilaku
Belalang beraktivitas pada siang hari, tetapi terkadang mencari makanan pada malam hari. Belalang tidak memiliki sarang atau wilayah dan beberapa spesies melakukan migrasi panjang untuk menemukan pasokan makanan baru.
Sebagian besar spesies soliter dan hanya berkumpul bersama untuk kawin, tetapi spesies yang bermigrasi terkadang berkumpul dalam kelompok besar jutaan atau bahkan milyaran individu.
Belalang memiliki predator seperti kumbang, burung, tikus, ular, dan laba-laba. Ketika Belalang merasa terancam, mereka akan mengeluarkan berupa cairan berwarna cokelat.

Proses Metamorfosis Belalang


1. Tahapan Stadium Telur
Tahap pertama dalam metamorfosis belalang yaitu diawali dengan fase telur. Telur belalang berasal hasil dari pembuahan sel telur dari belalang betina oleh spermatozoa belalang jantan.
Telur yang dihasilkan tersebut akan diletakan oleh belalang betina disuatu tempat, bisa di dedaunan, batang tanaman, bahkan di dalam tanah.
Dalam satu kali proses pembuahan, belalang betina biasanya akan menghasilkan hingga 10 sampai 300 butir telur. Telur belalang sendiri bentuknya menyerupai sebutir beras.
Di daerah sub tropis belalang betina biasanya hanya akan meletakan telur di bawah tanah, sekitar 3 hingga 4 cm dari permukaan. Hal ini bertujuan agar telur tidak rusak karena suhu yang terlalu dingin pada saat musim salju.
Jika bicara tetntang lama nya penetasan telur sendiri sangat bervariasi tergantung kondisi lingkungan. Jika di daerah tropis telur akan menetas lebih cepat.
Di daerah sub tropis telur bisa mengalami masa dorman hingga 10 bulan sebelum akhirnya menetas pada awal musim panas. Dari telur-telur yang menetas itulah kemudian keluar nimfa atau bayi belalang mungil yang berwarna putih.

2. Tahapan Stadium Nimfa
Nimfa adalah Belalang Kecil yang belum memiliki Sayap dan Alat Reproduksi, Nimfa ini muncul setelah Telur Belalang menetas. Nimfa pada umumnya berwarna Putih, dan kemudian akan berubah warna menjadi Hijau atau Cokelat setelah terkena Sinar Matahari dalam beberapa saat.
Fase Nimfa pada tahap Metamorfosis Belalang sendiri, pada umumnya berlangsung sekitar 25 – 40 hari. Selama dalam bentuk Fase ini, Nimfa akan memakan Daun-daun muda, mengalami Pertumbuhan, dan mengalami Ganti Kulit (Instar) sebanyak 4 – 6 kali, tergantung pada Suhu dan Kelembaban lingkungannya.

3. Tahapan Imago (Belalang Dewasa)
Setelah 25-30 hari, sayap akan berkembang sepenuhnya dan versi nimfa mini telah berubah menjadi dewasa. Jadi, rentang waktu awal mula peletakan telur hingga belalang menjadi dewasa, membutuhkan waktu yang sangat bervariasi, tergantung kapan belalang bertelur.
Dan rentang waktu paling lama adalah sekitar 10-11 bulan. Belalang dewasa memperoleh kematangan seksual dalam waktu 15 hari dan bertahan selama rentang waktu sekitar 30 hari.
Umur belalang diperkirakan dapat bertahan sekitar 12 bulan. Penelitian telah menemukan bahwa tingkat kelangsungan hidup nimfa setelah menetas hanya sekitar 50 persen, karena kemungkinan besar mereka akan dimakan oleh predator seperti burung, tikus dan kadal.

Semoga bermanfaat dan bisa menambah ilmu pengetahuan bagi para pencari ilmu. Terima Kasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar