Pengertian Metamorfosis Nyamuk
Nyamuk mengalami metamorfosis sempurna yaitu melalui empat tahap proses pertumbuhan mulai dari telur, larva, pupa dan menjadi nyamuk dewasa.
Ada sekitar 2.700 spesies nyamuk yang diketahui tersebar di seluruh dunia pada saat ini. Setiap jenis spesies mungkin menunjukkan siklus pertumbuhan hidup yang sedikit berbeda.
Nyamuk merupakan salah satu jenis hewan yang termasuk kedalam kelompok serangga (Insecta). Hewan ini sering sekali menganggu bahkan menjadi musuh besar bagi Manusia, karena gigitan pada nyamuk bisa membuat kulit terasa gatal.
Jenis – Jenis Metamorfosis Nyamuk
1. Metamorfosis Sempurna
Metamorfosis pada nyamuk termasuk metamorfosis sempurna karena melalui empat fase dimulai dari proses pembuahan sel telur dari nyamuk betina oleh spermatozoa nyamuk pejantan sehingga terbentuklah zigot.
Pembuahan akan menghasilkan telur yang kemudian akan diletakkan di permukaan air oleh nyamuk betina. Permukaan air yang dipilih oleh induk betina biasanya seperti perairan yang tenang dengan kelembaban tinggi. Pada stadium telur berlangsung selama 2 hingga 3 hari dan akan menetas menjadi larva.
2. Metamorfosis Tidak Sempurna
Metamofosis tidak sempurna merupakan salah metamorfosis dimana perkembangan hewan atau serangga yang bermetamorfosis melewati tahapannya dari fase telur –> nimfa –> tumbuh menjadi dewasa.
Kesimpulannya metamorfosis tidak sempurna yaitu ialah proses pertumbuhan pada hewan ataupun serangga yang tidak mengalami perubahan bentuk, hewan yang baru menetas bentuknya sama dengan yang sudah dewasa hanya saja ada beberapa bagian tubuh tertentu yang belum mengalami pertumbuhan.
Beberapa contoh hewan atau serangga yang lain yang mengalami metamorfosis tidak sempurna yaitu belalang dan kecoa.
Jenis – Jenis Nyamuk
1. Nyamuk Aedes (Aedes Aegypti)
Nyamuk Aedes mengalami pemuncakan gigitan pada perubahan intensitas cahaya atau setelah matahari terbit dan sebelum matahari terbenam.
Ciri – Ciri
- Nyamuk dewasa memiliki garis yang berwarna hitam dan putih.
- Larva ditempatkan 45 derajat dari permukaan air.
- Telurnya memiliki warna hitam dan berbentuk seperti bola rugby.
Siklus Hidup
- Tahapan telur menjadi nyamuk dewasa membutuhkan waktu 6 sampai 8 hari.
- Proses Metamorfosis Sempurna : Telur, Larva, Pupa dan Nyamuk Dewasa.
Kebiasaan
- Habitatnya adalah berupa Penampungan air bersih bagi pengembangbiak terutama nyamuk jantan.
- Memilih warna yang gelap seperti hitam, merah dan biru tua.
- Dapat terbang dengan jarak pendek sekita 50 sampai 100 m.
2. Nyamuk Anopheles (Anopheles Spp)
Nyamuk Anopheles salah satu jenis nyamuk yang bertanggung jawab terhadap penyebaran penyakit Malaria. Di Indonesia sendiri, jenis penyakit malaria sering kali terjadi pada pemukiman-pemukiman warga yang kumuh atau ditempat yang memiliki banyak sampah.
Ciri – Ciri
- Nyamuk dewasa : Berwarna pucat dan juga memiliki tanda gelap dibagian sayap serta bertumpu pada sudut 45 derajat pada permukaan kulit.
- Larva nyamuk ini posisinya sejajar dengan permukaan air.
- Telurnya sepanjang 1 mm dan mengapung dipermukaan air.
Siklus Hidup
- Tahapan telur untuk menjadi nyamuk dewasa membutuhkan 6 sampai 10 hari.
- Tahap Metamorfosis sempurna : Telur, Larva, Pupa dan Nyamuk Dewasa.
Kebiasaan
- Habitat pada Nyamuk ini lebih suka air yang bersih dan tidak tercemar.
- Ritme Gigitan yang dilakukan oleh nyamuk ini sering sekali dilakukan pada malam hari
beristirahat di luar maupun di dalam ruangan. - Lebih menyukai warna yang gelap.
- Nyamuk betina dengan 1 kali menghisap darah, dapat menghasilkan telur sebanyak 50 – 150 butir.
3. Nyamuk Culex (Cules Spp.)
Nyamuk Culex adalah salah satu jenis nyamuk yang menyebar penyakit Japanese B, Encephalitis, yaitu Penyakit yang sering sekali terjadi di Negara Jepang. Karena habitat asli dari jenis Nyamuk ini, yaitu Jepang.
Ciri – Ciri
- Nyamuk dewasa memiliki rongga dada, kaki dan sebah urat pada sayap yang selalu ditutupi dengan sisik berwarna coklat.
- Warna kekusamanterletaj di ujung perutnya yang tumpul.
- Larva terletak 45 derajat dari permukaan air.
- Telurnya berwarna coklat, panjang dan bersilinder, membentuk pola Vertikal di permukaan air, dan telurnya berjumlah 300 butir.
- Biasanya ukuran panjangnya sekitar 3-4 mm dan lebrnya sekitar 2-3mm.
Siklus Hidup
- Tahapan telur menjadi nyamuk dewasa memerlukan waktu 1 sampai 6 hari.
- Proses Metamorfosis Sempurna – Telur, Larva, Pupa dan Nyamuk Dewasa.
Kebiasaan
- Habitat : sebagian besar nyamuk ini berkembang biak pada genangan air limbah dan sebuah saluran pembuangan air.
- Waktu gigitan : Menggigit di malam hari dan biasanya bersarang di dalam suatu ruangan sebelum dan sesudah menghisap darah.
- Terkadang juga ditemukan bersarang di area luar ruangan atau outdoor.
- Nyamuk ini memilliki warna yang gelap dengan sayap yang lebar.
Proses Metamorfis Nyamuk
1. Tahapan Stadium Telur
Tahapan metamorfosis nyamuk diawali dengan proses pembuahan sel telur nyamuk betina oleh spermatozoa nyamuk jantan sehingga terjadi zigot. Pembuahan menghasilkan telur yang kemudian telur tersebut diletakan di permukaan air oleh induk betina.
Permukaan air yang biasanya menjadi habitat telur-telur nyamuk adalah perairan yang tenang dengan kelembaban tinggi. Dalam fase telur, habitat air merupakan faktor utama yang menunjang tumbuh dan kembang telur nyamuk.
Jika habitat airnya mengering, maka telur nyamuk akan segera mati. Biasanya, fase telur berlangsung selama 2 sd 3 hari sebelum akhirnya menetas dan menjadi larva.
2. Tahapan Jentik – Larva
Larva yang baru menetas disebut larva instar. Saat baru menetas ukuran larva nyamuk pertama kali sangat kecil dan sulit untuk dilihat. Larva nyamuk biasanya dapat diamati dengan jelas mengapung di permukaan air. Di sini mereka dapat memperoleh makanan dan bernapas melalui siphon mereka.
Siphon terletak di pangkal perut mereka dan nampak mirip dengan snorkel. Larva biasanya memakan bakteri alga, mikroorganisme dan bahan organik lainnya yang berada di air.
Karena kerangka larva nyamuk terletak di luar (exoskeleton), mirip dengan kepiting, mereka harus melepaskan rangka luarnya agar bisa tumbuh berkembang dengan normal.
Diketahui, saat larva nyamuk terasa terganggu maka dia akan menyelam untuk menyelamatkan diri. Lama fase Jentik jentik pada nyamuk biasanya berkisar antara 8-10 hari yang dipengaruhi dengan kondisi lingkungan sekitar, mungkin terdapat sedikit perbedaan lama waktu dalam fase larva ini tergantung pada jenis spesies Nyamuk.
3. Tahapan Pupa (Kepompong)
Tahapan selanjutnya setelah larva adalah Pupa. Ini adalah tahapan penting dalam metamorfosis, karena tidak semua insekta atau binatang mengalaminya. Tahap ini menandakan bahwa kehidupan di perairan untuk larva nyamuk akan berakhir dan akhirnya siap untuk berpindah tempat.
Seperti halnya kupu-kupu, larva nyamuk juga akan berubah menjadi pupa tua disebut kepompong. Hal ini bertujuan untuk mempersiapkan kematangan nyamuk menuju tahap dewasa. Tahap ini juga bertujuan untuk menyempurnakan struktur tubuh nyamuk agar dapat terbang dengan baik nantinya.
Dalam tahapan ini, pupa akan mengalami keadaan pasif yang dinamakan dengan keadaan inaktif. Walaupun tampak tak ada aktivitas pergerakan, fungsi pernapasannya masih berjalan.
Nyamuk tersebut tetap bisa bernafas melalui corong napas yang terletak di atas pupa. Tahapan pupa akan selesai setelah sekitar 12 hari lamanya. Selama proses pembentukan, sayap-sayap halus akan mulai terbentuk dengan baik.
4. Tahapan Stadium Nyamuk Dewasa
Setelah 12 hari berlalu, pupa nyamuk ini akan membelah cangkang yang menylimuti tubuhnya, lalu akan berubah bentuk menjadi nyamuk dewasa yang sudah bisa terbang. Berdasarkan jenis kelaminnya, yaitu nyamuk jantan dan nyamuk betina.
Nyamuk jantan ini akan keluar dari dalam cangkang pupa terlebih dahulu, setelah itu barulah nyamuk betina yang akan keluar.
Nyamuk jantan yang telah keluar akan tetap menempati sarang, dan setelah nyamuk betina keluar, maka nyamuk jantan akan mengawini nyamuk betina, barulah nyamuk betina akan terbang untuk mencari darah yang diperlukan untuk mengerami telurnya nanti.
Setelah perut nyamuk betina penuh dengan darah, maka nyamuk betina ini akan beristirahat kembali untuk menunggu proses pemasakan dan pertumbuhan dari telurnya.
Waktu yang diperlukan untuk menunggu proses perkembangan pada telurnya setiap, tergantung dari temperatur dan kelembaban suatu tempat. Selama kehidupannya berlangsung nyamuk betina hanya mengalami perkawinan satu kali saja.
Semoga bermanfaat dan bisa menambah ilmu pengetahuan bagi para pencari ilmu. Terima Kasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar