Pengertian Kelenjar Saliva (Air Ludah)
Kelenjar Saliva atau disebut juga dengan kelenjar air ludah atau liur, merupakan kelenjar eksokrin pada mamalia yang memproduksi air liur atau ludah.
Kelenjar saliva merupakan suatu kelenjar yang memiliki saluran sendiri. Pada organisme lain yaitu selain manusia, seperti contohnya serangga, kelenjar saliva tersebut akan berfungsi untuk memproduksi protein penting dalam tubuh.
Air liur ini juga dapat mengandung zat sangat penting yang dibutuhkan tubuh untuk dapat mencerna makanan dan menjaga gigi manusia supaya kuat.
Fungsi Kelenjar Saliva (Air Ludah)
- Mensekresikan enzim Amilase, yakni enzim yang memiliki fungsi mengubah Amilum (polisakarida) menjadi maltosa (disakarida)
- Mempermudah dalam proses mengunyah dan menelan
- Mengontrol ph Mulut
- Membantu dalam pergerakan lidah
- Melindungi gigi dari keropos dan karang gigi
- Mencegah terjadinya dehidrasi mulut
- Menjaga kelembaban pada bibir
- Memperlambat proses dalam pembusukan makanan yang tersisa digigi.
Jenis – Jenis Kelenjar Saliva
1. Kelenjar Parotis
Kelenjar parotis merupakan salah satu kelenjar saliva terbesar pada manusia, kelenjar parotis ini juga terletak di bawah telinga. Kelenjar parotis ini berjumlah dua buah (sepasang).
Kelenjar parotis dapat mensekresikan air liur melalui sebuah saluran yang disebut sebagai duktus Stensen menuju rongga mulut. 25% dari seluruh air liur kita juga berasal dari kelenjar parotis ini.
2. Kelenjar Submandibula
Kelenjar Submandibula ialah sepasang kelenjar saliva yang terletak pada rahang bawah. Produksi dari kelenjar submandibula merupakan suatu campuran dari serosa dan mukosa yang akan masuk ke rongga mulut melalui saluran yang disebut dengan duktur Wharton. 70% dari air liur yang berada di rongga mulut diproduksi oleh kelenjar ini.
3. Kelenjar Sublingua
Kelenjar Sublingua yaitu sepasang kelenjar saliva yang memiliki letaknya di bawah lidah di dekat kelenjar sub mandibula. Sekitar 5 % dari seluruh air liur yang akan masuk ke rongga mulut berasal dari pada kelenjar ini.
4. Kelenjar Liur Minor
Terdapat sangat banyak (sekitar 600) kelenjar liur minor yang berada di sekitar rongga mulut. Sebagian besar terletak pada lapisan lamina propria mukosa oral juga.
Diameter dari satu kelenjar tersebut sekitar 1 – 2 mm. Kelenjar ini juga merupakan sejumlah sel asini yang terhubung dalam sebuah lobulus kecil. Sekresi utama kelenjar ini yaitu disebut dengan mukus.
Struktur Kelenjar Saliva
Kelenjar saliva merupakan salah satu organ eksokrin karena memiliki saluran (duktus) sebagai penghubung yang membawa hasil sekresinya ke tempat tujuan.
Kelenjar saliva juga tersusun oleh jaringan epitel dan jaringan ikat. Dinding kelenjar saliva ini juga tersusun dari jaringan epitel yang dikelilingi oleh jaringan ikat.
Jaringan ikat yang akan mengelilingi seluruh kelenjar bagian luar disebut sebagai kapsul, sedangkan pada jaringan ikat yang akan membagi kelenjar menjadi sebuah lobus-lobus di bagian dalam disebut sebagai septa.
Pada bagian kapsul dan septa ini juga terdapat pembuluh darah dan saraf yang dapat mensuplai kelenjar. Sel epitel yang akan memproduksi saliva atau air liur disebut sebagai sel sekretori. Ada dua jenis sel sekretori ini yaitu sel mukus dan sel serous.
Sel mukus berfungsi untuk dapat menghasilkan cairan mukus dan sel serous yang dapat berfungsi menghasilkan cairan serosa. Sel sekretori yang telah ditemukan berkelompok disebut sebagai sel acinus.
Jenis Pencernaan Di Dalam Rongga Mulut
1. Pencernaan Mekanis
Dalam hal ini pencernaan mekanis merupakan suatu pengunyahan dengan gigi, pergerakan otot-otot lidah dan pipi untuk dapat mencempur makanan dengan air ludah sehingga terbentuklah suatu bolus yang agak bulat untuk bisa ditelan.
2. Pencernaan Kimiawi
Dalam hal ini pencernaan kimiawi merupakan pemecahan zat pati (amilum) oleh ptialin (suatu amilase) menjadi maltosa. Suatu bukti ialah bila kita mengunyah nasi (zat pati), maka lama kelamaan akan terasa sedikit manis.
Ptilain dapat bekerja di rongga mulut (pH 6,3-6,8) dan juga masih bekerja di dalam lambung untuk bisa mencernakan zat pati kira-kira 15 menit hingga asam lambung dengan menurunkan pH sehingga ptialin tidak bekerja lagi.
Semoga bermanfaat dan bisa menambah ilmu pengetahuan bagi para pencari ilmu. Terima Kasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar