Selasa, 10 Desember 2019

Lumut

√ Lumut : Pengertian, Ciri, Struktur, Klasifikasi & Contohnya [LENGKAP]

Pengertian Lumut (Bryophyta)

Lumut merupakan golongan tumbuhan peralihan antara tumbuhan bertalus dengan tumbuhan berkormus. Tumbuhan talus tidak memiliki akar, batang, dan daun sejati sedangkan tumbuhan berkormus memiliki akar, batang, dan daun sejati. Lumut (Bryophyta) belum memiliki akar, batang, dan daun jelas. Akan tetapi, Bryophyta telah memiliki klorofil untuk proses fotosintesies nya sehingga digolongkan kedalam Regnum Plantae.
Tumbuhan lumut dalam proses reproduksinya mengalami pergiliran yang teratur antara fase vegetatif dan fase generatif. Reproduksi vegetatif dengan pembentukan gemma, penyebaran spora, dan fragmentasi. Reproduksi generatif dengan peleburan dua gamet.
Lumut Mengalami metagenesis yaitu pergiliran keturunan antara fase vegetatif (fase sporofit) dan fase generatif (gametofit). Fase gametofit heidupnya lebih lama dari fase sporofit. Sporofit hidupnya menumpang pada gametofit.

Ciri – Ciri Lumut (Bryophyta)

  • Lumut merupakan tanaman yang paling sederhana. Berikut ialah beberapa ciri-ciri tumbuhan lumut
  • Hidup secara berkoloni.
  • Tidak berpembuluh karena tidak mempunyaii daun, batang, maupun akar sejati.
  • Habitatnya berada di tempat yang lembap dan terlindung dari cahaya matahari seperti dasar hutan,permukaan batang pohon, tembok, dan sumur. Habitatnya bisa berada di setiap tempat kecuali laut. Ada juga yang berhabitat di tempat basah bahkan mampu hidup di air seperti spaghnum.
  • Berukuran kecil. Umumnya tidak sampai 1-2 cm. Namun ada juga yang sampai 20 cm.
  • Berwarna hijau karena mengandung klorofil hingga bisa melakukan fotosintesis .
  • Multiseluler.
  • Tidak mempunyai pembuluh seperti xylem dan floem. Air masuk dalam tubuh lumut secara imbibisi, sedangkan hasil fotosintesis didistribusikan secara defusi, daya kapilaritas, dan dengan aliran sitoplasma.
  • Dinding sel terdiri atas selulosa.
  • Mengalami metagenesis
  • Merupakan peralihan antara Thallophyta dan Cormophyta
  • Daun tersusun dari selapis sel (kecuali pada ibu tulang daun, dengan tebal 15 sel) berukuran kecil, sempit, panjang, dan mengandung kloroplas yang tersusun seperti jala.
  • Hanya mengalami pertumbuhan primer. Pertumbuhan lumut hanya memanjang dan tidak dapat membesar
  • Permukaan luar tubuh dilapisi dengan lapisan berlilin yang berfungsi untuk menahan masuknya air dan mengurangi penguapan.
  • Akar berupa akar semu (rizoid) yang terdiri dari beberapa lapis sel parenkim dan berbentuk seperti rambut/benang-benang. Akar itu juga berfungsi untuk melekatkan lumut.
  • Zigot berkembang menjadi embrio dan tetap tinggal di dalam gametangium betina.
  • Sperma diproduksi anteridium dan ovum diproduksi arkegonium.

Struktur Tubuh Lumut (Bryophyta)

struktur lumut
1. Batang dan daun
pada tumbuhan lumut yang tegak memiliki susuna yang berbeda-beda. Jika batang dilihat dari penampang melintang maka akan tampak bagian-bagian berikut:
  • Selapis sel kulit, beberapa sel diantaranya memanjang dan membentuk rhizoid-rhizoid epidermis
  • Lapisan kulit dalam tersusun atas beberapa lapisan sel yang dinamakan korteks.
  • Silinder pusat terdiri dari sel-sel parenkim yang memanjang untuk mengangkut makanan

2. Daun
lumut umunya setebal satu lapis sel, kecuali ibu tulang daun. Sel-sel daun kecil, sempit, panjang dan mengandung kloroplas yang tersusun seperti jala. Diantaranya sel-sel mati yang besar dengan penebalan dinding dalamnya berbentuk spiral. Sel-sel mati ini berfungsi untuk tempat persediaan air dan cadangan makanan.

3. Pada Ujung Batang
terdapat titik tumbuh titik tumbuh dengan sel pemula dipuncaknya. Sel pemula tersebut umumnya bebertuk bidang empat (tetrader: kerucet terbalik) dan membentuk sel-sel baru ketiga arah menurut sisinya. Ukuran terbatas mungkin disebabkan karena tidak adanya sel berdinding sekunder yang berfungsi sebagai penyokong seperti pada tumbuhan berpembuluh.

4. Rhizoid (bulu-bulu akar)
berfungsi sebagai akar untuk melekat pada tempat tumbuhnya dan menyerap makanan. Rhizoid terdiri dari deret sel yang memanjang kadang-kadang dengan sekat yang tidak sempurna.

Struktur sporofit tubuh lumut terdiri dari:
  • Vaginula yaitu akar yang diselubungi oleh sisa dinding arkegonium.
    Seta (tangkai)
  • Apofisis yaitu ujung seta yang melebar dan merupakan peralihan seta dengan kotak spora.
  • Kaliptra (tudung) berasal dari dinding arkegonium seebelah atas menjadi tudung kotak spora.
  • Kolumera, yaitu jaringan yang tidak ikut serta dalam pembentukan spora.


Klasifikasi Lumut (Bryophyta)

Klasifikasi Lumut
1. Lumut Daun (Hepaticeae)
Lumut sejati atau disebut juga Lumut daun atau Bryophyta juga nama lainnya yaitu Musci yaitu anggota tumbuhan tidak berpembuluh dan tumbuhan berspora yang termasuk dalam superdivisi tumbuhan lumut atau Bryophyta. Tubuh lumut daun lebih menyerupai batang dan daun, hidup ditempat basah, berkelompok. Lumut daun merupakan jenis lumut yang banyak dijumpai sehingga paling banyak dikenal
Lumut ini disebut sebagai lumut sejati, karena bentuk tubuhnya seperti tumbuhan kecil yang mempunyai bagian akar (rizoid), batang, dan daun. Lumut ini merupakan kelompok lumut terbanyak dibandingkan lumut lainnya, yaitu sekitar 10 ribu species. Kurang lebih ada 12.000 jenis lumut daun yang ada di alam ini.
Lumut daun terbagi atas beberapa ordo yaitu :
  • Ordo Sphagnales. Contoh sepesies: Sphagnum spuarrosum, Sphagnum fumbriatum ( lumut gambut ), Sphagnum acutifolium, Mnium.
  • Ordo Bryales. Contoh spesies: Pogonatum cirrhatum, Polytrichum communae.
  • Ordo Andreales.Contoh spesies: Andreaea rupestris, Andreaea petrophila.

2. Lumut Hati (hepaticopsida)
Lumut hati (Hepaticopsida) adalah salah satu jenis lumut yang mempunyai anggota lebih dari 6000 spesies. Lumut ini biasa ditemukan di tempat lembab seperti bebatuan, dinding tua bahkan di tanah, bisa juga tumbuh epifit bahkan bisa hidup di tempat kering dengan struktur tubuh yang memiliki tempat penyimpanan air (xeromorf ).
Lumut hati ini tumbuh secara horisontal, belum memiliki daun, dapat dibedakan menjadi lumut hati jantan dan betina. Alat Reproduksi nya adalah gemma, secara seksual dengan gametofit.
Contoh lumut hati (hepaticopsida) yaitu: Pellia calycina, riccardia indica, reboulia hemisphaerica, Marchantia

3. Lumut Tanduk (Anthocerotae)
Lumut tanduk hanya mempunyai satu famili saja yaitu famili Anthocerotaceae. Lumut ini memiliki sporangium yang tidak bertangkai, bentuknya menyerupai tanduk yang panjangnya sekitar 10-15 cm. Lumut tanduk dengan lumut hati hampir sama, yang membedakan sporofitnya berbentuk kapsul panjang dengan gametofit menyerupai karpet lebar.
Contoh spesies Lumut Tanduk (Anthocerotae) : Anthoceros fusiformis, Anthoceros laevis

Manfaat Tumbuhan Lumut Bagi Manusia

  • Pada ekosistem alami, lumut bersama lumut kerak (Lichenes) menjadi tumbuhan perintis yang tumbuh pertama ditempat- tempat gersang, seperti ada batu atau celah batu. Di tempat ini lumut-lumut membuka lahan baru untuk tempat hidup tanaman lain, seperti tumbuhan paku, dan tumbuhan berbiji lainnya.
  • Bantalan lumut dihutan-hutan berfungsi menyerap air hujan atau salju yang meleleh sehingga mencegah banjir dan kekeringan di musim panas.
  • Lumut Gambut (Sphagnum) yang tumbuh pada habitat semi akuatik, seperti dekat kolam alami, danau, payau, pegunungan basah, dapat dikeringkan untuk bahan bakar dan pupuk.
  • Beberapa lumut seperti Marhantia polymorpha, digunakan sebagai obat tradisonal penyakit peradangan ringan dihati.
    Lumut jenis Sphagnum setelah dibersihkan  dan disterilkan digunakan sebagai pengganti kapas (banyak digunakan pada perang dunia 1)
  • Sphagnum juga menghasilkan parafin, asam asetat, tar, amoniak, sebagai hasil samping yang digunakan dalam industri.

Semoga apa yang diulas diatas bermanfaat bagi pembaca. sekian dan terimakasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar