Selasa, 10 Desember 2019

Germinasi

√ Germinasi : Pengertian, Jenis, Ciri, Contoh dan Faktor Yang Mempengaruhi Terlengkap

Pengertian Germinasi

Germinasi memiliki nama lain perkecambahan biji merupakan suatu proses yang melibatkan metabolisme, respirasi dan hormonal.
Biji yang kering akan mulai menyerap air untuk memulai pemecahan enzimatis cadangan metabolit. Selama proses germinasi, cadangan makanan yang terdiri dari protein dan lemak dimetabolisme untuk mendapatkan energi atau ATP juga DNA dan RNA.
Perkecambahan merupakan salah satu proses dalam radikula atau akar untuk mencapai embrionik sehingga mengalami pemanjangan keluar menembus kulit biji yang kemudian dibalik gejala morfologi dengan kemunculan radikula tersebut, terjadi proses fisiologi-biokemis yang komplesk dan dikenal dengan proses perkecambahan fisiologis.

Proses Germinasi

  • Langkah awalnya ditandai dengan proses imbibisi yang mana terjadi penyerapan air oleh benih. Proses ini menyebabkan melunaknya kulit benih dan penambahan air pada protoplasma sehingga menjadi encer.
  • Selanjutnya, dimulai dengan kegiatan-kegiatan sel dan enzim serta naiknya tingkat respirasi benih yang mengakibatkan pembelahan sel dan penembusan kulit biji oleh radikel.
  • Tahap selanjutnya terjadi penguraian bahan-bahan seperti karbohidrat, lemak dan protein menjadi bentuk yang melarut dan ditranslokasikan ke titik-titik tumbuh.
  • Tahap terjadinya asimilasi dari bahan-bahan yang telah diuraikan di daerah meristematik untuk menghasilkan energi bagi kegiatan pembentukan komponen dan pertumbuhan sel baru.
  • Terakhir, tahap perkecambahan yang terakhir meliputi pertumbuhan dari kecambah melalui proses pembelahan, pembesaran dan pembelahan sel-sel pada titik tumbuh.

Jenis – Jenis Germinasi 

1. Perkecambahan Epigeal
Perkecambahan epigeal ini terjadi karena adanya hipokotil tumbuh memanjang. Sehingga kotiledon dan plumula terdorong ke permukaan tanah.
Ciri – Ciri Perkecambahan Epigeal
  • Radikel yang timbul pertama kali akan membentuk hipokotil
  • Plumula yaitu salah satu bagian yang terakhir berkembang yaitu sesudah muncul di permukaan
  • Hipokotil pada awalnya membentuk sebuah loop kemudian memanjang mengangkut kotiledon ke permukaan tanah
  • Kotiledon yang telah timbul ke permukaan akan membentuk daun pertama diikuti oleh perkembangan plumula (pucuk)
Contoh : Kacang hijau (Phaseolus radiatus)

2. Perkecambahan Hipogeal
Perkecambahan hipogeal juga terjadi karena epikotil tumbuh memanjang, sehingga plumula menembus kulit biji dan muncul ke permukaan tanah.
Ciri – Ciri Perkecambahan Hipogeal
  • Kotiledon akan tetap ada dalam tanah
  • Radikel dapat timbul dan berkembang membentuk perakaran
  • Epikotil yang akan memanjang bersama-sama plumula timbul hingga dipermukaan tanah.
Contoh : Jagung dan Kacang hijau (Arachis hypogaea)

Faktor Germinasi


1. Air
Air merupakan suatu komponen utama dalam kehidupan semua makhluk hidup dipermukaan bumi.
Seperti halnya dalam proses perkecambahan yang mana merupakan tahap awal dari pertumbuhan dan perkembangan stau individu baru maka air menjadi adalah yang paling penting dalam perkecambahan karena sebelumnya biji berada dalam keadaan dehidrasi sampai perkecambahan dimulai.
Secara normal biji harus menyerap sejumlah air sebelum perkecambahan dimulai untuk mendorong biji melakukan perkecambahan karena dalam keadaan dehidrasi. Tahap awal perkecambahan ditandai dengan penyerapan air dengan cepat atau biasa disebut proses imbibisi.

2. Oksigen
Faktor udara menjadi faktor lain yang tidak kalah pentingnya dengan air pada proses perkecambahan. Udara yang pada umumnya mengandung oksigen sangat dibutuhkan pada proses pertumbuhan.
Udara biasanya terdiri dari oksigendengan kadar 20%, 0,03 % karbon dioksida, dan 80 % nitrogen. Oksigen merupakan salah satu faktor penting dalam perkecambahan.
Metabolisme pada tingkat awal perkecambahan kemungkinan dilakukan secara anaerob namun dengan cepat akan berubah menjadi aerob segera setelah kulit biji pecah dan oksigen dapat berdifusi ke dalam biji.
Keberadaan oksigen sangat diperlukan untuk membantu kelancaran proses respirasi pada aat perkecambahan. Jika konsentrasi oksigen di udara sangat rendah maka dapat menyebabkan terhambatnya perkecambahan.

3. Suhu
Faktor lainnya dalam perkecambahan adalah suhu. Suhu yang tepat sangat penting untuk perkecambahan.
Biji biasanya tidak akan berkecambah dibawah suhu tertentu yang kurang spesifik untuk suatu spesies tanaman. Proses perkecambahan memerlukan temperature yang optimum.
Hal tersebut dikarenakan suhu optimum dapat mengakibatkan persentase perkecambahan yang tinggi dalam waktu yang relatif singkat.
Salah satu pendapat menyatakan bahwa temperature optimum untuk perkecambahan adalah sekitar 150-300 C sedangkan temperature maksimum yang baik untuk perkecambahan yaitu sekitar 350-400 C.

4. Cahaya
Cahaya juga merupakan faktor lingkungan yang tidak kalah pentingnya dengan faktor yang lain untuk membantu proses perkecambahan pada beberapa biji spesies tanaman.
Biji yang berukuran kecil hanya memiliki sedikit cadangan makanan untuk menunjang pertumbuhan awal embrionya maka dari itu faktor cahaya sangat diperlukan dalam membantu perubahan menjadi autotrof secepatnya.
Kemudian jika kondisi biji tersebut berkecambah terlalu dalam di dalam tanah maka kemungkinan biji dapat kehabisan cadangan makanan sebelum mampu mencapai permukaan tanah sehingga kecambah kemungkinan akan mati karena tidak sempat berfotosintesis.
Cahaya menjadi komponen yang sangat penting pada kelompok biji sepperti ini sehingga perkecambahannya harus terjadi di permukaan atau di dekat permukaan tanah.
Di samping itu suatu pigmen yang sensitif terhadap cahaya yang disebut fitokrom, memegang peranan penting dalam perkecambahan biji spesies tertentu.
 Semoga bermanfaat dan bisa menambah ilmu pengetahuan bagi para pencari ilmu. Terima Kasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar