Rabu, 04 Desember 2019

Zygomycota

√ Zygomycota : Pengertian, Struktur, Ciri, Contoh dan Reproduksi Terlengkap

Pengertian Zygomycota

Zygomycota atau yang sering juga dikenal dengan sebutan jamur konjugasi yaitu salah satu jamur yang memiliki zygospora selama proses reproduksi generatifnya.
Zygomycota biasanya juga ditemukan karena sebagai penyebab rusak atau busuknya roti dan beberapa makanan lain. Sebagian besar anggotanya hidup di darat atau di dalam tanah, namun ada juga yang ditemukan hidup pada bagian tumbuhan dan hewan yang membusuk. Sudah ada sekitar 600 spesies zygomycota yang dikenali.
  

Struktur dan Ciri Zygomycota

  • Mengasilkan zygospora sebagai hasil reproduksi generatifnya.
  • Mempunyai hifa bersekat dengan banyak inti sel.
  • Tidak mempunyai tubuh buah.
  • Beberapa hifa berdiri tegak serta membentuk sporangiofor, serta pada ujung sporangiofor ada sporangium berbentuk bulat. Di dalam sporangium yang berwarna kehitaman ini ada spora vegetatif.
  • Bisa melakukan reproduksi secara generatif (seksual) serta vegetatif (aseksual)
  • Hifa bisa berfungsi untuk menyerap makanan, bagian penyerap makanan disebut rhizoid.
  • Tahan pada kondisi lingkungan buruk serta kering.

Cara Reproduksi Zygomycota

1. Reproduksi Secara Generatif (Sekual) Zygomycota
Berlangsung dengan cara pembentukan spora generatif (Zygospora) melalui peleburan antara hifa yang berbeda jenisnya. Awalnya kedua hifa yang berbeda akan bersentuhan.
Kedua ujungnya dapat membentuk berupa gametangium yang memiliki banyak inti haploid. Lalu inti haploid ini akan membentuk zygospora diploid.
Kemudian zygospora berkecambah dan tumbuh menjadi sporangium. Nah di dalam sporangium ini juga nantinya akan terjadi pembelahan meiosis dan akan menghasilkan spora haploid. Spora haploid dapat keluar, jika jatuh di tempat yang sesuai akan tumbuh menjadi individu baru.

2. Reproduksi secara Vegetatif (Aseksual) Zygomycota
Dapat berlangsung dengan proses fragmentasi hiifa dan membentuk sebuah spora vegetatif (spongiospora). Hifa dewasa akan terputus dan terpisah, kemudian tumbuh menjadi hifa jamur yang baru.
Hifa dewasanya akan memiliki sporangiopfor pada bagian hifanya, nah pada ujung sporangiofor ini terdapat kotak spora (sporangium) yang di dalamnya terjadi pembelahan sel secara mitosis dan menghasilkan sporangiospora berkromosom haploid.
  

Contoh dan Peranannya Zygomycota

1. Rhizophus stolonifera
Yakni jamur ini tampak sebagai benang-benang berwarna putih, memiliki rizoid dan stolon. Merupakan saprofit yang hidup pada bungkil kedelai dan dapat bermanfaat dalam pembuatan tempe.
Rhizophus oryzae, yang terdapat pada ragi tempe ini mempunyai daya untuk memecah putih telur dan lemak. Oleh karena itu, ia berperan dalam pembuatan tempe dan oncom putih. Jamur tempe mempunyai hifa yang berguna untuk menyerap makanan dari kacang kedelai.
Dalam waktu dua sampai tiga hari, kumpulan hifa tersebut akan membungkus kedelai yang kemudian disebut tempe. Selain pada tempe, jamur ini juga dapat tumbuh di tempat-tempat yang lembab.

2. Rhizophus oryzae
Yaitu yang terdapat pada ragi tape dan digunakan untuk pembuatan sake (minuman khas Jepang).

3. Rhizophus olygosporus
Berfungsi untuk dapat membantu terbentuknya tempe, yaitu dapat membantu menguraikan protein kedelai menjadi protein sederhana dan asam amino, dengan bantuan enzim yang dikeluarkan. Karena dia mampu menguraikan, sehingga mempunyai kesamaan fungsi dengan bakteri.

4. Rhizophus nigricans
Merupakan jamur ini dapat menghasilkan asam fumarat.

5. Rhizopus pylobolus
Ini yang sering ditemukan tumbuh pada kotoran kuda mempunyai sporangium yang dapat menunjukkan gerak fototropi, yaitu gerak tumbuh membengkoknya sporangium ke arah datangnya cahaya.

6. Mucor mucedo
Pada jamur ini hidup secara saprofit. Sering dijumpai pada roti, sisa-sisa makanan dan kotoran ternak. Miselium jamur ini berkembang di dalam substrat. Memiliki sporangium yang dilengkapi oleh sporangiofor.

7. Mucor javanicus
Yang juga berperan dalam pembuatan tapai karena jamur ini terdapat dalam ragi tapai. Jamur ini termasuk makhluk hidup yang mempunyai daya untuk mengubah tepung menjadi gula.

8. Entomophthera culicis
Dapat digunakan untuk mengendalikan populasi nyamuk Aedes aegypty (penyebar penyakit demam berdarah). Hal ini dikarenakan jamur ini bisa hidup sebagai parasit di dalam rongga tubuh nyamuk, selanjutnya akan menggerogoti membran tubuh nyamuk bagian dalam sehingga lama kelamaan nyamuk tersebut akan mati.

9. Entomophtora muscae
Yaitu suatu parasit pada lalat.

10. Basidiobolus ranarum
Yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia.

11. Pilobolus sp.
Jamur ini sering disebut ‘pelempar topi’ atau cap thrower, karena bila sporangiumnya telah masak, jamur ini bisa melontarkannya sampai sejauh 8 meter. Spora tersebut kemudian melekat pada rumput atau tumbuhan lain.
Ketika tumbuhan tersebut dimakan hewan, spora jamur yang melekat tersebut akan berkecambah di dalam saluran pencernaan dan akan tumbuh pada kotoran yang dikeluarkan hewan tersebut.
 Semoga bermanfaat dan bisa menambah ilmu pengetahuan bagi para pencari ilmu. Terima Kasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar