Minggu, 01 Desember 2019

Retina Mata

√ Retina Mata : Pengertian, Fungsi, Penyakit, Struktur dan Bagian Terlengkap

Pengertian Retina Mata

Retina merupakan suatu selapis tipis sel yang terletak di bagian belakang bola mata vertebrata dan cephalopoda.
Retina mata memiliki sel fotoreseptor yaitu rods dan cones yang menerima cahaya. Sinyal yang dihasilkan lalu mengalami proses rumit yang dilakukan oleh neuron retina yang lain dan diubah menjadi potensial aksi pada sel ganglion retina. Tidak hanya mendeteksi cahaya, retina juga berperan penting dalam persepsi visual.
Jika seorang yang menderita minus atau plus, bayangan yang ditangkap oleh kornea mata tidak akan jatuh tepat pada retina. Sehingga bayangan yang difokuskan mata terlihat samar-samar atau tidak jelas.
Pada tahap embrio, retina dan saraf optik berkembang sebagai bagian perkembangan luar otak. Struktur unik pembuluh darah pada retina sudah digunakan sebagai identifikasi biometrik.
Retina mata merupakan lapisan paling dalam dari bola mata. Retina berupa lapisan tipis yang sangat peka terhadap cahaya. Letak retina berada di dinding paling dalam yang berfungsi untuk menangkap cahaya.
Retina memiliki dua reseptor cahaya yakni sel batang (basilus) dan sel kerucut (konus). Namun, bagian belakang retina tidak memiliki reseptor tersebut, sehingga saat ada bayangan benda yang jatuh pada titik tersebut maka tidak bisa melihat bayangan benda dan bagian tersebut disebut dengan titik buta.

Fungsi Retina Mata


Fungsi dari retina sendiri yaitu untuk dapat mengubah cahaya menjadi sinyal saraf.

Bagian – Bagian Retina Mata


Bagian retina mata terdiri dari sel batang (basilus) dan sel kerucut (konus), dimana kedua bagian ini berfungsi untuk mengubah energi cahaya menjadi sinyal listrik yang berjalan di sepanjang serabut syaraf.

Struktur Retina Mata


Struktur retina manusia yaitu 72% seperti bola dengan diameter sekitar 22 mm. Pada bagian tengah retina terdapat cakram optik, yang dikenal dengan titik buta (blind spot) karena tidak adanya fotoreseptor di daerah itu. Cakram optik terlihat sebagai area oval berwarna putih berukuran 3 mm².
  

Lapisan Retina Mata


  • Retinal pigment epithelium (RPE)
  • Lapisan fotoreseptor segmen dalam dan luar (Rods/Cones)
  • Membran limitans eksterna, yaitu lapisan yang membatasi bagian dalam fotoreseptor dari inti selnya
  • Lapisan luar inti sel fotoreseptor
  • Lapisan luar plexiformis, pada bagian makular ini dikenal sebagai Lapisan serat Henle (Fiber layer of Henle).
  • Lapisan dalam badan inti
  • Lapisan dalam plexiformis
  • Lapisan sel ganglion, yaitu lapisan yang terdiri dari inti sel ganglion dan merupakan asal dari serat saraf optik.
  • Lapisan serat saraf, yaitu lapisan yang mengandung akson-okson sel ganglion yang berjalan menuju ke nervus opticus.
  • Membran limitans interna, yaitu tempat sel-sel Műller berpijak.

Penyakit Pada Retina Mata


1. Ablasi Retina
Ablasi retina merupakan suatu penyakit yang terjadi pada robekan retina, di mana ada rembesan cairan melalui celah robekan dan mendorong retina terangkat dari jaringan penyangganya. Kondisi ini ditunjukkan dengan kemunculan cairan di bawah retina.

2. Retinoblastoma
Retinoblastoma ialah kanker mata langka yang umumnya terdiagnosis pada usia anak.

3. Epiretinal Membrane
Epiretinal membrane yaitu suatu jaringan parut halus, terlihat seperti membran transparan tipis yang berkerut dan menempel di atas retina. Membran ini menyebabkan tarikan pada retina, sehingga pandangan menjadi kabur atau meliuk.

4. Degenerasi Makula
Degenerasi Makula yakni sebuah kerusakan pada pusat retina, sehingga membuat pandangan menjadi kabur atau ada bagian yang tidak terjangkau penglihatan.
Ada dua jenis degenerasi makula, yaitu degenerasi kering dan basah. Gejala awal biasanya dimulai dengan bentuk kering, lalu berkembang menjadi basah pada satu atau kedua mata.

5. Lubang Makula
Lubang Makula yaitu defek kecil pada bagian makula yang terbentuk karena tarikan abnormal antara retina dan vitreus atau karena adanya cedera pada mata.

6. Robekan Retina
Robekan retina adalah salah satu penyakit retina yang dapat terjadi pada penyusutan vitreus, yaitu jaringan berbentuk gel di bagian dalam bola mata, sehingga lapisan di bagian belakang bola mata tertarik. Pada area ini terdapat retina, yang bisa ikut tertarik dan robek, jika tarikan cukup besar.

7. Retinopati Diabetik
Retinopati diabetik yaitu suatu komplikasi dari diabetes melitus yang mengakibatkan kerusakan pada pembuluh darah retina.
Kondisi ini membuat retina bengkak atau terdapat kapiler darah tidak normal yang pecah sehingga padangan menjadi kabur atau terganggu.

8. Retinitis Pigmentosa
Retinitis pigmentosa ialah salah satu penyakit degeneratif yang berpengaruh pada retina. Adanya perubahan respons retina terhadap cahaya membuat kemampuan penderita dalam melihat semakin berkurang seiring waktu, tapi tidak akan buta sepenuhnya.

Semoga bermanfaat dan bisa menambah ilmu pengetahuan bagi para pencari ilmu. Terima Kasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar