Rabu, 27 November 2019

Porifera

√ Porifera : Pengertian, Ciri, Struktur, Klasifikasi dan Sistem Organ Terlengkap

Pengertian Porifera

Porifera berasal dari dua kata yaitu porus dan faro. Porus berarti lubang dan faro berarti membawa atau mengandung.
Jadi, Porifera merupakan sebagai hewan yang tubuhnya mengandung lubang-lubang kecil. Lubang-lubang kecil ini ini juga disebut sebagai pori-pori, oleh karena itu porifera lebih dikenal dengan sebutan hewan berpori-pori. Untuk mensirkulasikan air dalam tubuhnya, porifera memiliki sistem kanal atau saluran air.
  

Ciri – Ciri Porifera

  • Tubuh porifera berpori-pori mikroskopis.
  • Memiliki dua fase kehidupan yaitu polip (berenang bebas) sesil (hidup menetap).
  • Porifera merupakan hewan multiseluler yang tidak memiliki jaringan sejati.
  • Porifera belum memiliki organ pencernaan, sistem saraf dan sistem peredaran darah.
  • Tubuhnya melekat didasar perairan
    diploblastik karena tersusun atas atas dua lapisan embryonal yaitu eksoderm dan mesoderm.
  • Pencernaan secara intra seluler.
  • Tubuhnya bersimetri radial, bentuk tubuhnya bervariasi, ada yang menyerupai jamban, terompot ataupun piala.
  

Struktur Tubuh Porifera


1. Lapisan Endodermis (Lapisan Dalam)
Lapisan Endodermis ini tersusun oleh satu sel, yaitu sel koanosit. Lapisan ini juga terdapat spikula yang terbentuk dari ari skleroblas.
Sehingga dapat memperkuat dan memperkokoh tubuh dari dalam bahkan sampai usia mencapai ratusan tahun. Spikula ini tersusun dari kalsium karbonat, silica dan juga dari keduanya.

2. Lapisan Mesenkim (Lapisan Tengah)
Lapisan Mesenkim ini terletak diantara kedua lapisan endordermis dan ektodermis. Lapisan ini tersusun dari mesoglea, yaitu suatu zat yang bersifat koloid.
Mesoglea ini akan menjadi medium dalam sel amoebosid dalam mengantarkan nutrisi kebagian seluruh tubuh porifera.

3. Lapisan Ektodermis (Lapisan Luar)
Lapisan Ektodermis ini tersusun satu sel, yaitu sel pinosit. Sel pinosit ini berada diluar, berguna untuk menjadi pelindung tubuh dari berbagai macam serangan luar.
Adapun struktur tubuh porifera berdasarkan bentuknya, dibagi menjadi 3 kelompok yaitu sebagai berikut :

  • Tipe Ascon
Tipe Ascon yaitu suatu porifera yang memiliki stuktur tubuh paling sederhana, yaitu tempat masuknya air atau ostium langsung berhubungan dengan rongga tubuh dan langsung keluar melalui oskulum.

  • Tipe Sicon
Tipe Sicon yakni sebuah profera yang memiliki struktur tubuh sedikit komplek, yaitu tempat masuknya air atau ostium berhubungan terlebih dahulu dengan cabang rongga tubuh yang siebut saluran inkuren, kemudian menuju saluran radiar lalu baru masuk kes pongsol dan keluar melalui oskulum.

  • Tipe Leocun
Tipe Leocun ialah salah satu porifera yang memiliki stuktur tubuh paling komplek, yaitu tempat masuk air atau ostium berhubungan terlebih dahulu dengan rongga menuju saluran yang dibatasi oileh sel koanosit.
Kemudian masuk ke saluran berbentuk lingkaran yang berhubungan satu sama lain, setelah itu masuk ke spongosol dan keluar melalui oskulum.

Klasifikasi Porifera

 1. Kelas Calcarae
Ciri-ciri hewan porifera untuk kelas calcarae, yaitu sebagai berikut :
  • Rangkanya berspikula kapur
  • Koanositnya besar
  • Berhabitat dilaut dangkal
  • Berkembang biak secara vegetative dan generatif
Contoh hewan porifera yang berada dalam kelas calcarae ialah Scypha, cerantia, cerantrina, Sycon gelatinosum dan leucosolenia.
 2. Kelas Hexactinellida
Ciri-ciri hewan porifera untuk kelas hexactinellida ialah rangkanya berspikula bersisik dan untuk habitatnya lebih kerap ditemukan dilautan dalam.
Tubuhnya umunya berwarna pucat dan bersifat layaknya vas bunga atau mangkok Contohnya sepertieuplectella, hyalonema, pheronema.
 3. Kelas Dengospongia
Kelas demospongia punya tanda-tanda sebagai berikut ini :
  • Umumnya tidak berangka, sebagian yang berangka rangkanya terdiri terdiri berasal dari kresik atau sponging atau campuran keduanya
  • Terdapat sebagian spesies yang tidak bergerak.
  • Hidup dilaut dangkal.
  • Bentuk tubuhnya tidak beraturan dan bercabang.
  • Tubuhnya berwarna cerah.
Hewan porifera jenis ini umumnya dimanfaatkan sebagai bahan industry spon. Contoh hewan porifera yang masuk kedalam kelas ini adalah Euspongia mollisima, Hypospongia equine, Haliclona, Microsiona dan spongilla corteri.

Sistem Organ Porifera

 1. Sistem Pencernaan Makanan
Pada hewan porifera sistem pencernaan makanannya terjadi secara intraseluler. Dimulai dengan pergerakan flagella pada leher sel yang mengakibat air mengalir dari ostium musuk spongol laulu ke oskulum.
Aliran air tersebut membawa oksigen dan juga makanan berupa plankton yang akan ditangkap oleh sel-sel leher serta juga dicerna didalam vakuola.
Sari-sari makanan hasil pencernaan tersebut diangkut kemudian diedarkan kesluruh tubuh oleh sel ameobosit. Sisa-sia makanan akan dikeluarkan oleh spongonl kedalam air serta juga dikeluarkan dengan melalui oskulum bersama aliran air dalam tubuhnya.
 2. Sistem Reproduksi
  • Reproduksi Seksual
Reproduksi seksual ini terjadi dengan cara pembentukan kuncup. kuncup ini tersebut dapat dilepas atau juga melekat, hingga membentuk suatu gerombolan besar.
Setelah itu pembentukan gemule (butir benih) atau kuncup dalam. Gemule tersebut dibuat dalam kondisi lingkungan yang tidak bersahabat misalnya kekeringan atau juga dingin.
Apabila porifera mati atau juga terpecah menjadi beberapa bagian maka gemule tersebut akan keluar kemudian tumbuh tumbuh menjadi porifera baru.

  • Reproduksi Aseksual
hal itu terjadi dengan melalui penyatuan ovum &juga sel sperma. Sel sperma tersebut keluar dari tubuh induk dengan melalui oskulum secara bersamaan dengan aliran air.
Didalam spongcoel, sperma tersebut akan masuk ke koanosit juga amoebosit. Sel amoebosit tersebut memiliki fungsi membawa sperma itu menuju sel telur didalam mesohil.
Setelah itu amoebosit beserta dengan sperma akan melebur dengan sel telur, sehingga terjadilah yang namanya pembuahan.
3. Sistem Saraf Porifera
Porifera ini merupakan makhluk hidup yang tidak mempunyai sel sel saraf. Namun fungsi sel saraf tersebut digantikan oleh sel lain yang terdapat dalam tubuhnya.
Hal tersebut menyebab porifera mampu bereaksi dengan lingkungan serta juga peka terhadap beberapa sentuhan meski tidak mempunyai sel saraf.
 4. Sistem Pernafasan Porifera
Porifera ini bernafas dengan cara memasukkan air kedalam tubuhnya dengan melalui pori-pori. Kemudian air tersebut dialirkan ke rongga tubuh sehingga akan terjadi pertukaran oksigen serta juga karbon dioksida kedalam tubuh. Proses pertukaran oksigen dengan karbon dioksida tersebut dilakukan oleh sel koanosit.
 Semoga bermanfaat dan bisa menambah ilmu pengetahuan bagi para pencari ilmu. Terima Kasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar