Senin, 18 November 2019

Cnidaria

√ Cnidaria : Pengertian, Sistem Organ, Struktur, Ciri, Klasifikasi dan Cara Hidup Terlengkap

Pengertian Cnidaria

Kata Cnidaria berasal dari bahasa Yunani yakni “Cnidos” yang artinya jarum penyengat.
Coelenterata atau biasa disebut dengan Cnidaria merupakan salah satu anggota kingdom animalia yang termasuk ke dalam hewan tidak bertulang belakang (avertebrata).
Istilah coelenterata terdiri atas dua kata yakni “coelom” yang bermaknakan rongga tubuh. Sedangkan “enteron” memiliki makna yakni usus, jadi Coelenterata yakni usus berongga.
Sebagian besar dari Cnidaria hidup di wilayah lautan. Jika didasarkan pada sifatnya, cnidaria dapat dibedakan ke dalam dua jenis, diantaranya yakni cnidaria yang hidup terikat pada suatu tempat (polip) dan cnidaria yang hidup tanpa terikat pada tempat tertentu (medusa).

Ciri – Ciri Cnidaria

  • Coelenterata merupakan hewan berongga dan rongga tersebut dimanfaatkan sebagai usus untuk pencernaan makanan.
  • Memiliki tentakel yang mengandung kapsul kidnoblas, pada kapsul tersebut terdapat sel nematosit yang menyengat dan beracun
  • Hewan yang dapat bersifat polip (hidup terikat pada satu tempat), adapula yang bersifat medusa (Hidup bebas).
  • Tubuh memiliki lapisan luar (Ektoderm) dan lapisan dalam (Endoderm), diantara kedua lapisan tersebut terdapat mesoglea yang berfungsi sebagai pusat sistem persarafan.

Klasifikasi Cnidaria


1. Hydrozoa
Kata hydrozoa berasal dari bahasa yunani, yaitu “hydro” artinya air dan “zoa” artinya hewan. Sesuai dengan namanya, kelompok hydrozoa paling banyak ditemukan hidup di air, baik air laut maupun air tawar.
Beberapa hydrozoa hidup secara soliter (menyendiri) namun tidak sedikit yang hidup secara berkelompok.

Ciri – Ciri Hydrozoa
  • Umumnya berukuran 0,5-0,6 cm.
  • Bentuknya seperti silinder dan hidup di perairan dangkal.
  • Anggota hydrozoa yang hidup sebagai polip umumnya hidup soliter.
  • Terdapat jenis hydrozoa gabungan (polip dan medusa), mengalami pergiliran keturunan dimana pada fase vegetatif bersifat polip sedangkan pada fase generatif bersifat medusa.
  • Dapat berkembangbiak secara seksual maupun aseksual.
2. Scyphozoa
Kata sycphozoa berasal dari bahasa Yunani, yaitu “Scyphos” yang artinya mangkuk dan “zoa” yang artinya hewan. Ukuran tubuh dari hewan ini berkisar antara 2 – 40 cm.

Ciri – Ciri Scyphozoa
  • Bentuk tubuhnya seperti mangkok terbalik (contoh : ubuh-ubur).
  • Scyphozoa telah memiliki alat indera sederhana yang dapat digunakan sebagai alat keseimbangan, membedakan gelap terang dan memiliki alat pembau.
  • Ada yang memiliki tentakel, ada juga yang tidak memiliki tentakel.
  • Jika anggota dari scyphozoa yang bersifat polip melakukan reproduksi secara aseksual, maka keturunannya akan bersifat medusa.
  • Umumnya hidup di air laut.

3. Anthozoa
Kata anthozoa berasal dari bahasa Yunani, yaitu “antho” yang artinya bunga dan “zoa” yang artinya hewan.

Ciri – Ciri Anthozoa
  • Anthozoa tidak memiliki bentuk medusa, ia hanya ditemukan dalam bentuk polip.
  • Memiliki tentakel beraneka warna seperti buga.
  • Tubuhnya berupa silinder pendek dan memiliki kaki sebagai cakram untuk melekatkan diri pada substrat.
  • Reproduksi seksualnya berlangsung dengan menghasilkkan gamet, sedangkan aseksualnya berlangsung melalui pembentukan tunas atau fragmentasi.

4. Cubozoa
Awalnya cubozoa dimasukkan ke dalam kelas Scyphozoa, tetapi karena anggotanya juga memiliki kesamaan dengan hydrozoa, beberapa ahli memutuskan untuk membuat keloimpoknya tersendiri. Anggota dari kelas ini hanya sekitar 30 jenis.

Ciri – Ciri Cubozoa
  • Kebanyakan berbentuk medusa.
  • Memiliki tubuh yang berbentuk seperti kubus.
  • Merupakan perenang yang hebat dan mereka berenang secara horizontal.
  • Memiliki bentuk lensa mata yang kompleks.
  • Mempunyai 4 tentakel dan panjang yang mencapai 2 meter.
  • Memiliki sistem saraf yang paling kompleks dibandingkan anggota coelenterata yang lain.

Sistem Organ Cnidaria


1. Pencernaan
Sebagaimana telah diuraikan pada pembahasan sebelumnya, sitem pencernaan diawali dari aktivitas tentakel yang menangkap makanan / mansa.
Mangsa yang telah ditangkap, selanjutnya dimasukkan ke dalam gastrosol. Setelah proses pencernaan di dalam gastrosol, zat makanan akan diserap oleh sel-sel gastrodermis.
Kemudian zat makanan akan dicerna kembal dan akan didistribusikan ke seluruh bagian tubuh dengan cara perpindahan sari makananan dari konsenterasi tinggi menuju konsentrasi yang lebih rendah (difusi).
Berikutnya zat sisa makanan akan dikeluarkan melalui tempat pertama kali makanan dimasukkan. Hal tersebut terjadi dikarenakan tidak terdapatnya anus pada tubuh hewan tersebut.

2. Pernapasan
Pada hewan cnidaria, sistem respirasinya terjadi dengan adanya proses pertukaran oksigen dengan karbondioksida yang terjadi melalui prosesi perpindahan zat dari tempat dengan konsentrasi tinggi menuju ke tempat dengan konsentrasi yang lebih rendah.
Proses tersebut dilakukan dengan mendayagunakan bagian kulit terluar yang bersinggungan langsung dengan air yang terkandung oksigen di dalamnya.
Di dalam lapisan gastroendermis juga terdapat struktur yang berperan sebagai fasilitator pelaksana proses respirasi cnidaria. Struktur tersebut dinamakan sifinoglia.

3. Sistem Reproduksi
Cnidaria dapat bereproduksi dengan cara aseksual dan seksual. Reproduski aseksual dilakukan dengan cara membentuk tunas yang melekat pada bagian kaki.
Cara tersebut dilakukan oleh cnidaria yang bersifat menetap (polip). Sedangkan reproduksi seksual dilakukan dengan vertilisasi, yakni bertemunya sel sperma dan ovum. Cara reproduksi seksual dilakukan oleh hewan cnidaria yang bersifat berpindah tempat / bebas (medusa).

4. Sistem Eksresi
Cnidaria tidak memiliki alat eksresi khusus. Pembuangan dan pertukaran zat dibuang secara difusi, sisa makanan hasil metabolisme tubuh dikeluarkan melalui ostium (mulut) karena mereka tidak memiliki anus.

5. Sistem Saraf
Sistem saraf cnidaria merupakan salah satu sistem saraf sederhana berbentuk jala. Berfungsi untuk mengatur pergerakan dan menanggapi rangsangan. Pusat dari sistem saraf coelenterata adalah rongga mesoglea.

Cara Hidup Cnidaria

Cnidaria ini hidup bebas secara heterotrof dengan memangsa plankton dan hewan kecil di air. Mangsa menempel pada knodosit dan ditangkap oleh tentakel untuk dimasukkan kedalam mulut.
Habitat Coelenterata seluruhnya hidup di air, baik di laut maupun di air tawar. Sebagaian besar hidup dilaut secara soliter atau berkoloni.
Ada yang melekat pada bebatuan atau benda lain di dasar perairan dan tidak dapat berpindah untuk bentuk polip, sedangkan bentuk medusa dapat bergerak bebas melayang di air.

Struktur Tubuh Cnidaria

Cnidaria memiliki sebuah bentuk fisik simetri radial. Hewan ini tidak bersegmen tubuh dan tak berkepala. Pada tubuh bagian atasnya terdapat ostium / tulang mulut yang diselubungi oleh semacam tentakel yang memiliki bentuk menyerupai lengan.
Pada bagian permukaan tentakel terdapat kapsul knidoblas yang beracun. Pada bagian dalamnya terdapat sel nematokis yang bersifat menyengat dan beracun.
Tentakel tersebut secara mendasar berfungsi sebagai alat pertahanan tubuh, Alat untuk menangkap mangsa, dan Alat pergerakan tubuh.
Pada bagian tubuh coelenterata terdapat dua buah lapisan, yakni lapisan endoderm (dalam) dan lapisan ektoderm (luar). Lapisan dalam dinamakan gastrodermis, sedangkan lapisan luar disebut dengan epidermis.
Diantara keduanya terdapat semacam rongga yang disebut sebagai mesoglea. Lapisan ektoderm memiliki fungsi sebagai pelindung tubuh dari ancaman bahaya luar.
Sedangkan lapisan epidermis beroeran pada proses pencernaan di dalam tubuh.
Sel-sel yang terdapat pada lapisan gastroendermis atau endoderm berbatasan langsung dengan sistem pencernaan yang menyerupai kantung. Sistem pencernaan yang menyerupai kantung tersebut dinamakan gastrosol.
Gastrosol juga difungsikan sebagai tempat penyimpan makanan yang dibawa masuk oleh tentakel, selanjutnya makanan akan dicerna oleh enzim yang diproduksi oleh sel-sel yang terdapat di dalam gastroendermis.
Prosesi pencernaan yang terjadi di dalam gastrosol disebut dengan pencernaan ekstraseluler.

Semoga bermanfaat dan bisa menambah ilmu pengetahuan bagi para pencari ilmu. Terima Kasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar