Kamis, 28 November 2019

Pembuluh Darah Kapiler

√ Pembuluh Darah Kapiler : Pengertian, Fungsi, Ciri, Jenis dan Struktur Bagiannya Terlengkap

Pengertian Pembuluh Darah Kapiler

Pembuluh darah kapiler atau capillaris merupakan salah satu pembuluh darah terkecil di tubuh dengan diameter 5-10 μm.
Pembuluh darah ini menghubungkan arteriola dan venula dan memungkinkan pertukaran air, oksigen, karbon dioksida dan nutrien serta zat kimia sampah antara darah dan jaringan di sekitarnya.
Tokoh yang pertama kali memperkenalkan teori adanya pembuluh darah kapiler adalah Ibnu An Nafis, kemudian teori tersebut dibuktikan oleh Mercello Malphigi.

Ciri – Ciri Pembuluh Darah Kapiler

  • Ukuran garis tengah 1/100 milimeter.
  • Tekanan darah pada pembuluh darah kapiler sangat kecil.
  • Dinding pembuluh darah tipis.
  • Jaring-jaring pembuluh ada di seluruh tubuh.
  • Saat tubuh aktif maka kulit tampak kemerahan.
  • Pembuluh darah paling dapat dilihat pada retina mata.

Fungsi Pembuluh Darah Kapiler

  • Sebagai tempat bertemunya arteriola dan venula
  • Tempat pertukaran molekul dan gas dari darah dan jaringan sekitar
  • Penyerapan nutrisi pada usus
  • Penyerapan sekret dari kelenjar
  • Filtrasi (Penyaringan) darah pada ginjal
  • Membuang komponen yang tidak diperlukan oleh jaringan

Jenis – Jenis Pembuluh Darah Kapiler


1. Continuous Kapiler (Kapiler Kontinu)
Continuous Kapiler merupakan salah satu jenis kapiler dengan susunan sel endotel yang sangat rapat sehingga hanya bisa dilewati oleh molekul kecil dan ion tertentu. Jenis kapiler ini ditemukan pada sistem saraf pusat, otot rangka dan kulit.
2. Fenestrated Kapiler
Yaitu suatu jenis kapiler yang mempunyai bukaan seperti pori – pori diantara sel endotelnya. Diamter pori – pori tersebut sekitar 60 – 80 nanometer.
Kapiler ini dapat dilewati oleh beberapa molekul dan protein. Biasanya ditemukan pada sistem endokrind alam tubuh.

3. Sinusoidal Kapiler
Sinusoidal kapiler yakni sebuah jenis lkapiler yang mempunyai pori – pori besar diantara sel sel endotelnya. Diameter pori tersebut adalah 30 – 40 mikrometer.
Sinusoidal kapiler dapat dilawati oleh sel darah merah, sel darah putih dan berbagai jenis protein. Kapiler sinusoidal biasnaya ditemukan di sumsum tulang, kelenjar adrenal dan nodus limfoid.

Cara Kerja Pembuluh Darah Kapiler

Pembuluh darah kapiler memiliki fungsi untuk mengalirkan darah ke seluruh tubuh. Cara kerja pembuluh darah ini diawali dari sistem peredaran darah yang mengalir dari jantung menuju paru-paru. Darah ini melepaskan sisa matabolisme berupa karbondioksida dan menyerap oksigen melalui pembuluh arteri pulmonalis.
Setelah itu darah dibawa kembali ke jantung lewat vena pulmonalis, sesampainya darah di jantung, lalu darah dialirkan ke seluruh tubuh. Pada saat darah dialirkan ke seluruh tubuh ini lah, pembuluh darah kapiler baru bisa bekerja.
Saat darah yang berasal dari peredaran darah jantung maka tekanan darah tersebut dalam keadaan yang kurang. Dengan demikian, untuk meningkatkan tekanan darah agar darah yang sudah sampai di jantung bisa kembali lagi maka perlu ada tekanan darah dari bagian bawah tubuh.
Adanya aliran darah yang mengalir ke atas jantung ini melawan daya tarik bumi. Kemudian darah yang kembali dari seluruh tubuh menuju jantung melewati saluran pembuluh darah vena cava superior dan vena cafa inferior.

Struktur Pembuluh Darah Kapiler

Pembuluh darah kapiler terbentuk dari jaringan yang rapat dan langsung berhubungan dengan sel dalam tubuh. Dalam tubuh manusia yang sehat memiliki sekitar 5 miliar pembuluh kapiler.
Pembuluh darah kapiler tidak memiliki katub, bercabang dan tersusun atas selapis sel. Pembuluh darah kapiler memiliki saluran yang sangat sempit.
Dinding pembuluh darah kapiler tersusun atas selapis endotel tipis yang tersusun berhimpitan. Perpindahan gas dan molekuler dari kapiler ke jaringan disekitarnya dipengaruhi oleh tekanan osmotik dan hidrostati.
Dinding pembuluh darah kapiler bersifat selective permeable, yang berarti hanya komponen tertentu saja yang diijinkan melewati dinding tersebut.
Darah yang berasal dari arteriola merupaka darah bersih yang mengandung oksigen (O2) dan nutrien. Jika sudah sampai di kapiler, maka akan terjadi pertukaran gas dan molekul, lalu darah yang mengandung karbondioksida (CO2) dan komponen lain yang tidak penting akan dialirkan melalui venula.
 Semoga bermanfaat dan bisa menambah ilmu pengetahuan bagi para pencari ilmu. Terima Kasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar