Senin, 25 November 2019

Mineral

√ Mineral : Pengertian, Fungsi, Klasifikasi dan Jenis Terlengkap

Pengertian Mineral

Mineral merupakan salah satu zat gizi yang dibutuhkan manusia guna mendukung proses tumbuh serta berkembang oleh tubuh dalam jumlah yang sedikit atau kecil.

Pengertian Mineral Menurut Para Ahli

1. D.G.A Whitten dan J.R.V. Brooks
Mineral ialah suatu bahan padat yang secara struktural homogen mempunyai komposisi kimia tertentu, dibentuk oleh proses alam yang anorganik.

2. A.W.R. Potter dan H. Robinson
Mineral yaitu sebuah bahan atau zat yang homogen mempunyai komposisi kimia tertentu atau dalam batas-batas dan mempunyai sifat-sifat tetap, dibentuk di alam dan bukan hasil suatu kehidupan.

3. L.G. Berry dan B. Mason
Mineral yakni salah satu benda padat homogen yang terdapat di alam terbentuk secara anorganik, mempunyai komposisi kimia pada batas-batas tertentu dan mempunyai atom-atom yang tersusun secara teratur.

Fungsi Mineral

  • Membantu serta menjaga kesehatan otot, jantung, dan juga saraf.
  • Mengatur tekanan osmotik dalam tubuh.
  • Menghasilkan berbagai jenis enzim.
  • Memelihara, mengeraskan, dan mengendalikan tulang serta proses faal dalam tubuh.
  • Sebagai katalis terhadap berbagai proses biokimia yang terjadi dalam tubuh.
  • Kontraksi pada otot serta respon saraf.
  • Pembentukan struktur jaringan lunak dan keras, dalam kerja sistem enzim.
  • Membantu dalam pembuatan antibodi.
  • Menjaga keseimbangan air dan asam basa dalam darah.
  • Menyusun kerangka tubuh, otot, serta gigi.
  • Sebagai aktivator yang berperan dalam enzim dan hormon.
  • Menjaga kesehatan tulang.
  • Menjaga fungsi otak.
  • Mencegah nyeri otot.
  • Berperan dalam proses pembangunan sel.
  • Mengangkut oksigen ke seluruh tubuh.

Klasifikasi Mineral Yang Dibutuhkan Oleh Tubuh

 1. Unsur Mikro
Unsur mikro atau sering disebut dengan istilah mikroelemen adalah senyawa zat mineral yang diperlukan oleh tubuh dalam jumlah yang relatif sedikit. Misalnya molibdenum, kromium, kobalt, seng, tembaga, dan mangan.
 2. Unsur Makro
Unsur makro atau dikenal juga sebagai makroelemen merupakan zat yang dibutuhkan oleh organ tubuh dalam jumlah yang relatif banyak. Misalnya adalah sulfur, klor, kalium, kalsium, fosfor dan natrium.

Jenis – Jenis Mineral Makroelemen


1. Natrium (Na)
  • Menjaga keseimbangan cairan dalam kompartemen ekstraseluer.
  • Mengatur tekanan osmosis yang menjaga cairan tidak keluar dari darah dan masuk ke dalam sel.
  • Menjaga keseimbangan asam basa dalam tubuh dengan mengimbangi zat-zat yang membentuk asam.
  • Berperan dalam transmisi saraf dan kontraksi otot.
  • Berperan dalam absorbsi glukosa dan sebagai alat angkut zat gizi lain melalui membrane, terutama melalui dinding usus sebagai pompa natrium.

2. Klorida (Cl)
  • Berperan dalam memelihara keseimbangan cairan dan elektrolit dalam cairan ekstraseluler.
  • Memelihara suasana asam dalam lambung sebagai bagian dari HCl, yang diperlukan untuk bekerjanya enzim-enzim pencernaan.
  • Membantu pemeliharaan keseimbangan asam dan basa bersama unsur-unsur pembentuk asam lainnya
  • Ion klor dapat dengan mudah keluar dari sel darah merah dan masuk ke dalam plasma darah guna membantu mengangkut karbondioksida ke paru-paru dan keluar dari tubuh.
  • Mengatur sistem rennin-angiotensin-aldosteron yang mengatur keseimbangan cairan tubuh.
 3. Kalium (K)
  • Berperan dalam pemeliharaan keseimbangan cairan dan elektrolit serta keseimbangan asam dan basa bersama natrium.
  • Bersama kalsium, kalium berperan dalam transmisi saraf dan kontraksi otot.
  • Di dalam sel, kalium berfungsi sebagai katalisator dalam banyak reaksi biologik, terutama metabolisme energi dan sintesis glikogen dan protein.
  • Berperan dalam pertumbuhan sel.
 4. Kalsium (Ca)
  • Untuk pembentukan tulang dan gigi, kontraksi serat otot.
  • Mengatur pembekuan darah dan katalisator reaksi-reaksi biologis dalam tubuh.
  • Transmisi impuls saraf.
  • Permeabilitas membran sel.
  • Fungsi jantung.
 5. Fosfor (P)
  • Klasifikasi tulang dan gigi, absorpsi dan mengangkut zat gizi.
  • Mengatur keseimbangan asam basa serta proses lain dalam tubuh.
  • Aktivasi vitamin B.
  • Pemindahan energi ke dalam sel.
  • Peningkatan aktivitas otot dan saraf.
  • Metabolisme karbohidrat.
  • Transmisi ciri heriditer.
6. Belerang (S)
  • Sebagai bagian zat-zat gizi penting seperti vitamin, asam amino, enzim dan koenzim untuk berbagai proses dalam tubuh.
  • Kalsifikasi tulang dan gigi melalui pengendapan fosfor pada matriks tulang.
  • Mengatur peralihan energi pada metabolisme karbohidrat, protein dan lemak melalui proses fosforilasi fosfor dengan mengaktifkan berbagai enzim dan vitamin B.
  • Absorpsi dan transportasi zat gizi serta sistem buffer
  • Bagian dari ikatan tubuh esensial yaitu RNA dan DNA serta ATP dan fosfolipid.
  • Mengatur keseimbangan asam basa.
  • Berperan dalam reaksi oksidasi-reduksi, bagian dari tiamin, biotin dan hormone insuline serta membantu detoksifikasi
  • Sulfur juga berperan melarutkan sisa metabolisme sehingga bias dikeluarkan melalui urin, dalam bentuk teroksidasi dan dihubungkan dengan mukopolisakarida.

7. Magnesium (Mg)
  • Sebagai bagian lebih dari 300 enzim yang berperan dalam metabolisme zat gizi di dalam tubuh;
  • Membantu pada transmisi syaraf, pembekuan darah, relaksasi otot dan mencegah kerusakan gigi.
  • Penyokong fungsi vitamin B, penggunaan kalsium,kalium dan protein.
  • Magnesium mencegah kerusakan gigi dengan cara menahan kalsium dalam email gigi.

Jenis – Jenis Mineral Mikroelemen

 1. Besi (Fe)
  • Komponen dalam hemoglobin yang penting untuk pengikatan oksigen dalam sel darah merah.
  • Besi berperan dalam proses respirasi sel,yaitu sebagai kofaktor bagi enzim – enzim yang terlibat didalam reaksi oksidasi reduksi.
 2. Seng (Zn)
  • Zn Sebagai bagian dari enzim atau sebagai kofaktor pada kegiatan lebih dari 200 enzim.
  • Zn berperan dalam berbagai aspek metabolisme seperti reaksi yang berkaitan dengan sintesis dan degradasi karbohidrat, protein, lipida, dan asam nukleat.
  • Zn berperan dalam pemeliharaan keseimbangan asam basa.
  • Zn sebagai bagian integral enzim DNA polymerase dan RNA polymerase yang diperlukan dalam sintesis DNA dan RNA.
  • Zn berperan dalam pembentukan kulit, metabolisme jaringan ikat dan penyembuhan luka.
  • Zn berperan dalam pengembangan fungsi reproduksi laki-laki dan pembentukan sperma.
  • Zn berperan dalam kekebalan yaitu, dalam sel T dan pembentukan antibody oleh sel B.

3. Tembaga (Cu)
  • Sebagai bagian dari enzim. Enzim-enzim mengandung tembaga mempunyai berbagai macam peranan yang berkaitan dengan reaksi yang menggunakan oksigen atau radikal oksigen.
  • Berpernan dalam mencegah anemia dengan cara membanu absorbs besi, merangsang sisntesis hemoglobin , melepas simpanan besi dari feritin dalam hati dan sebagai bagian dari enzim seruloplasmin.
  • Berperan dalam oksidasi besi bentk fero menjadi feri.
  • Berperan dalam perubahan asam amino tirosin menjadi melanin, yaitu pigmen dan kulit.
  • Berperan dalam pengikatan silang kolagen yang diperlukan untuk menjaga kekuatannya.
4. Mangan (Mn)
  • Dalam tubuh, Mn berperan sebagai katalisator dari beberapa reaksi metabolik yang penting pada protein, karbohidrat, dan lemak.
  • Pada metabolisme protein, Mn mengaktifkan interkonversi asam amino dengan enzim spesifik seperti arginase, prolinase, dipeptidase.
  • Pada metabolism karbohidrat, Mn berperan aktif dalam beberapa reaksi konversi pada oksidasiglukosa dan sintesis oligosakharida.
  • Pada metabolisme lemak, Mn berperan sebagai kofaktor dalam sintesis asam lemak rantai panjang dan kolesterol.
  • Metabolisme energi & sintesis lemak.

5. Krom (Cr)
  • Krom dibutuhkan dalam metabolisme karbohidrat dan lipida.
  • Krom bekerja sama dengan pelepasan dalam memudahkan masuknya glukosa ke dalam sel-sel, dengan demikian dalam pelepasan energi, percobaan pada hewan menunjukan bahwa kekurangan krom dapat menyebabkan gangguan toleransi terhadap glukosa, walaupun konsentrasi insulin normal.
Semoga bermanfaat dan bisa menambah ilmu pengetahuan bagi para pencari ilmu. Terima Kasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar