Senin, 25 November 2019

Phaeophyta

√ Phaeophyta : Pengertian, Ciri, Klasifikasi, Cara Reproduksi dan Contoh Terlengkap

Pengertian Phaeophyta

Phaeophyta atau Ganggang Coklat merupakan suatu protista mirip tumbuhan yang memiliki talus bersel banyak, sehingga dapat dilihat secara makroskopis (kasat mata).
Disebut ganggang cokelat karena ganggang ini berwarna kecokelatan karena memiliki pigmen fukosantin. Selain fukosantin, pigmen lain yaitu klorofil a, klorofil c, violaxantin, b-karotin, dan diadinoxantin.

Ciri – Ciri Phaeophyta

  • Inti sel bersifat eukariotik karena inti sel telah memiliki membran.
  • Multiseluler (bersel banyak).
  • Berbentuk lembaran, bahkan ada yang menyerupai tumbuhan tinggi (Plantae) karena memiliki bagian menyerupai akar, batang, dan daun.
  • Memiliki gelembung-gelembung udara yang berfungsi sebagai pelampung.
  • Memiliki ukuran talus mikroskopis sampai makroskopis.
  • Memiliki pigmen klorofil a, klorofil c, violaxantin, b-karotin, diadinoxantin, serta xantofil yang jumlahnya dominan.
  • Berbentuk filamen bercabang, tidak bercabang dan ada juga yang tegak.
  • Bersifat autotorof, karena memiliki klorofil untuk melakukan fotosintesis.
  • Memiliki kloroplas tunggal berbentuk seperti benang ada pula yang berbentuk cakram (discoid).
  • Kloroplas mengandung pirenois untuk menyimpan cadangan makanan.
  • Cadangan makanan yang disimpan berupa laminarin.
  • Memiliki dinding sel.
  • Pada dinding sel dan ruang intersel terdapat algi (asam alginate), bagian dalam dinding sel tersusun oleh lapisan selulosa.
  • Memiliki jaringan untuk transportasi seperti tumbuhan tingkat tinggi.
  • Hampir semua jenis Phaeophyta memiliki habitat di laut terutama di daerah yang dingin, yaitu hidup di batu-batuan di dasar perairan sedalam 1,5 – 5 meter dari permukaan air.
  • Semua Phaeophyta hidup berkoloni dengan bentuk bervariasi dari yang sederhana hingga yang berbentuk besar (lebih dari 30 meter) dengan organisasi sel yang rumit.

Klasifikasi Phaeophyta

  • Laminaria ialah memiliki batang, daunnya berbentuk lembaran, mengandung yodium dan asam alginat.
  • Macrocystis yaitu menghasilkan yodium dan asam alginat yang berfungsi sebagai bahan industri.
  • Sargasum yakni daunnya berbentuk lembaran, di antara batang dan tangkainya terdapat gelembung udara.
  • Fucus merupakan bentuk daun berupa lembaran dan pada bagian tepi daun terdapat gelembung.

Contoh Phaeophyta

  • Fucus vesiculosus yaitu tingginya dapat mencapai 30 – 100 cm, hidup menempel di bebatuan yang tampak jika air surut. Terdapat gelembung udara sepanjang sisi talus yang bercabang-cabang seperti garpu. Ujungnya membesar yang membentuk konseptakel.
  • Sargassum siliquosum yakni hidup menempel bebatuan di sepanjang pantai berbatu daerah tropis. Namun di pantai Atlantik bagian utara jenis Sargasssum natans hidup bebas mengapung di permukaan laut. Ukuran Sargassum beragam dari yang kecil hingga yang panjangnya mencapai ratusan meter.
  • Macrocystis integrifolia atau kelp ialah ukurannya sangat besar, di pantai barat Amerika Utara panjangnya ditemukan dapat mencapai tiga kilometer. Kelp hidup menempel kuat di bebatuan dengan bantuan talus yang menyerupai akar.
  • Laminaria sinclairii merupakan jenis ganggang cokelat penghasil asam alginat yang dibutuhkan untuk produksi tekstil, makanan, dan kosmetik.
  • Fucus serratus adalah termasuk alga warna cokelat yang berdiferensiasi menjadi bentuk yang mengapung.
  • Postelia merupakan contoh alga cokelat yang banyak dijumpai.
  • Turbinaria decurens, Dictyota sp., Dictyosiphon sp., Nereocystis sp. ialah contoh lain dari spesies Phaeophyta atau ganggang cokelat.

Peranan Phaeophyta bagi Manusia

  • Digunakan dalam industri tekstil sebab dapat menghaluskan dan membuat bahan menjadi lebih baik.
  • Digunakan sebagai pengental bahan untuk pewarnaan di industri percetakan.
  • Sebagai penguat dan perekat benang-benang yang digunakan untuk tenun.
  • Sebagai bahan perekat di industri briket khususnya yang terbuat dari batubara atau liginit.
  • Sebagai penstabil yang dapat memberikan kelembutan pada kulit dan tekstur es krim serta mencegah terbentuknya kristal yang kasar.

Cara Reproduksi Phaeophyta

Perkembangbiakan pada Phaeophyta dilakukan secara aseksual (vegetatif) dan seksual (generatif). Reproduksi aseksual alga cokelat dilakukan dengan fragmentasi dan pembentukan spora (aplanospora dan zoospora).
Zoospora yang dihasilkan memiliki flagel yang tidak sama panjang dan terletak di bagian lateral (sisi atau pinggir).
Sedangkan perkembangbiakan seksual dilakukan dengan isogami, anisogami, atau oogami. Fucus vesiculosis adalah salah satu contoh alga cokelat yang berkembang biak secara oogami.
Ada cara reproduksi generatif atau seksual ganggang cokelat yang mirip dengan tumbuhan tingkat tinggi, yaitu ujung-ujung lembaran talusnya yang fertil membentuk suatu badan yang mengandung alat pembiak disebut reseptakel.
Di dalam reseptakel ini terdapat konseptakel yang mengandung anteridium yang menghasilkan sel kelamin jantan berupa spermatozoid dan oogonium yang menghasilkan sel telur (ovum) dan benang-benang mandul yang disebut parafisis.
Anteridium berupa sel-sel berbentuk corong yang muncul dari dasar dan tepi konseptakel, oogonium berupa badan yang duduk di atas tangkai.
Jika spermatozoid dapat membuahi sel telur akan terbentuklah zigot. Zigot lalu membentuk dinding selulosa dan pektin yang tebal.
Kemudian melekat pada suatu substrat seperti bebatuan, selanjutnya tumbuh menjadi individu baru yang kromosom tubuhnya diploid.

Semoga bermanfaat dan bisa menambah ilmu pengetahuan bagi para pencari ilmu. Terima Kasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar