Senin, 18 November 2019

Annelida

√ Annelida : Pengertian, Sistem Organ, Struktur, Ciri, Klasifikasi dan Peranan Terlengkap

Pengertian Annelida

Istilah Annelida berasal dari bahasa Yunani yaitu annulus yang berarti cincin dan oidos yang berarti bentuk.
Annelida merupakan salah satu filum luas yang terdiri dari cacing bersegmen, dengan sekitar 15.000 spesies modern, diantaranya cacing tanah, pacet dan lintah.
Filum annelida sebagian besar ditemukan di lingkungan basah, seperti air tawar dan di laut. Panjang anggotanya mulai dari di bawah 1 mm hingga 3 m.

Ciri – Ciri Annelida

  • Annelida memiliki bentuk tubuh simetris bilateral dan tripoblastik selomata yang mempunyai 3 lapisan embrional yaitu ectoderm, mesoderm dan endoderm serta telah memiliki rongga tubuh yang sempurna.
  • Memiliki ruas pada tubuh dan setiap ruas di pisahkan oleh sekat dan bersifat metameri (memiliki ruas yang sama, baik bentuk luar atau organ dalam).
  • Adanya seta atau duri halus di sekitar tubuh
  • Berhabitat di darat, laut dan air tawar
  • Memiliki alat pencernaan yang sempurna
  • Memiliki sistem saraf tangga tali
  • Sistem peredaran darah tertutup
  • Alat respirasi berupa kulit
  • Alat ekskresi berupa nefridia
  • Hemafrodit (memiliki 2 alat kelamin yaitu jantan dan betina)

Struktur Tubuh Annelida

  • Annelida ini memiliki 3 lapisan embrional yaitu ectoderm, mesoderm dan endoderm dan telah memiliki rongga tubuh sejati (selomata).
  • Annelida juga memiliki metameri (segmen) disetiap tubuhnya. Pada setiap segmen terdapat parapodia (pelebaran dinding tubuh yang pipih) dan setiap parapodia terdapat seta (duri halus).
  • Setiap segmen memiliki sekat yang disebut dengan septa. Nah, sistem sirkulasi, sistem ekskresi dan sistem saraf yang berhubungan antar segmen menembus septa.
  • Rongga tubuh annelida berisi cairan yang membantu annelida bergerak yang melibatkan kontraksi otot dan dibantu oleh seta. Otot annelid terdiri atas otot melingkar dan otot memanjang.
  • Sistem pencernaan pada annelida terdiri atas mulut, faring, esophagus, usus dan anus.
  • Sistem sirkulasi pada annelida yaitu sistem sirkulasi tertutup dimana darah mengalir melalui pembuluh darah. Darah annelida berwarna merah, karena mengandung hemoglobin.
  • Pembuluh darah yang melingkari esophagus berfungsi untuk memompa darah ke seluruh tubuh atau membawa hasil metabolisme ke seluruh tubuh
  • Annelida memiliki kemampuan regenerasi dan autotomi (memutuskan bagian tubuh tertentu).

Sistem Organ Annelida


1. Sistem Peredaran Darah
Annelida memiliki sistem peredaran darah tertutup dan pada pembuluh darah mengandung hemoglobin, sehingga darah berwarna merah.
Fungsi pembuluh darah annelid ialah menghantarkan nutrisi dan oksigen ke seluruh tubuh. Di bagian kulit terdapat sejumlah pembuluh darah kecil karena bernafas melalui kulit.

2. Sistem Pernafasan
Annelida dalam sistem pernafasan berlangsung di seluruh kulit permukaan tubuhnya, tetapi ada sumber yang menyatakan bahwa ada juga spesies yang melalui insang.

3. Sistem Pencernaan
Annelida memiliki sistem pencernaan lengkap yang terdiri dari mulut, faring, esophagus, usus dan anus.

4. Sistem Ekskresi
Annelida memiliki organ ekskresi berupa nefridia ( organ ekskresi yang merupakan saluran ), nefrostom ( corong bersilia dalam tubuh ) dan nefrotor ( pori tubuh tempat kotoran keluar ), setiap segmen memiliki organ ekskresinya masing-masing.

5. Sistem Reproduksi
Annelida memiliki sistem perkembangbiakan secara seksual. Satu Annelida memiliki 2 alat kelamin yaitu jantan dan betina ( hermafrodit ) tetapi reproduksi secara aseksual tetap membutuhkan dua individu yang akan mengatur dirinya sedimikian rupa sehingga bisa menularkan sperma.
Lalu dari hasil sperma tersebut akan dilepas dari kepala cacing tinggal dan berkembang dalam tanah. Sebagian annelid bereproduksi secara aseksual dengan fragmentasi diikuti dengan regenerasi.

Klasifikasi Annelida


1. Polychaeta
  • Berasal dari bahasa yunani Poli yang berarti banyak serta chaeta yang berarti rambut. Jadi polychaeta merupakan filum annelida yang berambut banyak.
  • Mempunyai bagian tubuh yang terdiri atas kepala, mata serta sensor palpus.
  • Biasanya hidup di air
  • Mempunyai porapodia yang fungsinya sebagai alat gerak, sebagian porapodia sebagai insang karena mempunyai pembuluh darah kapiler.
2. Oligochaeta
  • Berbeda dengan polychaeta, oligochaeta mempunyai jumlah rambut yang sedikit.
  • Hidup di dalam tanah serta tempat lembab, sebagian di air.
  • Tidak mempunyai porapodia, kepala kecil, tidak mempunyai alat peraba dan bintik mata.
  • Pada lapisan kulit ada bagian saraf yang fungsinya guna menerima rangsangan.
  • Bersifat hemaprodit dengan perkembangbiakan secara generative serta secara vegetative dengan regenerasi.
  • Telur terbungkus coccon (kepompong).

3. Hirudinea
  • Tidak mempunyai seta dan porapodia.
  • Tubuh pipih dengan ujung anterior serta posterior yang meruncing.
  • Mempunyai alat penghisap yang fungsinya guna bergerak dan menempel.
  • Bersifat parasitisme dengan cara menghisap darah makhluk hidup lain termasuk manusia.
  • Mempunyai zat antikoagulan yang berfungsi saat sedang menghisap darah hospes.

Cara Hidup Annelida

Sebagian besar Annelida hidup bebas namun adapula yang hidup parasit menempel dan bergantung pada inangnya.
Kebanyakan Annelida hidup diperaian laut dan air tawar, sebagian lainnya hidup ditanah dan tempat yang lembab. Ketika hidup ditanah, hewan ini akan membuat liang untuk tempat hidupnya.

Peranan Annelida yang Menguntungkan

  • Makanan Manusia – Karena cacing memiliki sumber protein yang berprotensi dimasukkan sebagai bahan makan manusia seperti halnya daging sapi dan ayam.
  • Bahan Baku Ternak – Memiliki kandungan protein, lemak dan mineral yang tinggi, cacing tanah dimanfaatkan sebagai makanan, ternak misalnya unggas, udang, kodok dan ikan.
  • Bahan Baku Obat – Cacing tanah dipercaya dapat meredakan demam, menurunkan tekanan darah, menyembuhkan bronchitis, reumatik sendi, sakit gigi dan tipus.
  • Bahan Baku Kosmetik – Cacing tanah diolah untuk digunakan sebagai pelembab kulit dan bahan baku pembuatan lipstik.
  • Obat Luka – Lintah digunakan untuk dapat membersihkan nanah pada luka yang telah terinfeksi.
  • Untuk Transfusi Darah – Hirudin bermanfaat menyimpan darah untuk keperluan transfuse darah.

Peranan Annelida yang Merugikan

  • Dapat menimbulkan penyakit cacing pita, cacing darah, cacing hati, cacing perut, cacing kremi, cacing tambang, cacing filaria.
  • Menyebabkan anemia, seperti cacing darah, cacing tambang, pacet dan lintah.

Semoga bermanfaat dan bisa menambah ilmu pengetahuan bagi para pencari ilmu. Terima Kasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar