Sabtu, 30 November 2019

Sel Saraf

√ Sel Saraf : Pengertian, Fungsi, Ciri, Jenis, Struktur dan Bagian Terlengkap

Pengertian Sel Saraf

Sel saraf dapat diisebut juga sebagai Neuron. Sebuah sel saraf mempunyai satu badan sel yang mempunyai sitoplasma dan juga mempunyai nukleus (inti sel).
Sel Saraf merupakan suatu jaringan yang terdapat pada makhluk hidup sebagai menghantarkan impuls (rangsangan) yang diterima sistem syaraf tepi menuju sistem syaraf pusat, dan sebaliknya.
Neuron atau sel saraf ialah unik struktural dan fungsional dari sistem saraf. Neuron memiliki kemampuan dalam konduktivitas (penghantar) dan kemampuan eksistabilitas (dapat dirangsang), juga kemampuan merespon ransangan dengan sangat baik.
Neuron terdiri dari beberapa bagian-bagian yang setiap jenisnya berbeda antara satu dengan yang lain. Di otak terdapat kurang lebih 100 milliar neuron dan sel glial. Neuron berkomunikasi melalui persimpangan neuron yang disebut sinapsis.

Struktur dan Bagian – Bagian Sel Saraf


1. Dendrit
Merupakan percabangan dari badan sel yang terlihat seperti tonjolan bercabang. Dendrit berfungsi untuk menerima dan menghantarkan rangsangan dari badan sel.

2. Badan Sel
Badan sel merupakan bagian terbesar dari sel saraf yang mengandung banyak komponen penting. Di dalam badan sel terdapat sitoplasma, nukleus (inti sel), dan nukleolus (Anak inti).
Badan sel bertugas untuk menerima rangsangan dari dendrit kemudian meneruskan rangsangan tersebut ke akson (neurit). Badan sel memiliki sebuah inti dan di dala sitoplasmanya terdapat butir Nissl yang berfungsi untuk sintesis protein.
Butir Nissl dapat menjalankan fungsi tersebut karena mengandung RNA di dalamnya. Badan sel hanya terdapat pada saraf pusat (Otak dan sumsum tulang belakang) dan pada ganglion (sekumpulan sel saraf di luar sistem saraf pusat).

3. Akson (Neurit)
Akson (Neurit) adalah serabut sel saraf panjang yang terlihat seperti penjuluran dari badan sel. Neurit mirip dengan dendrit, bedanya neurit haya ada satu buah dan berukuran lebih besar serta lebih panjang.
Akson berperan dalam menghantarkan impuls dari badan sel menuju efektor seperti sel otot atau sel kelenjar. Untuk menjalankan fungsinya ini, di dalam neurit terdapat struktur yang disebut neurofibril. Beberapa sel saraf, neuritnya dibungkus oleh sebuah selaput yang disebut selaput mielin.
Bayangkan saja akson atau neurit ini seperti kabel listrik, kemudian di dalamnya terdapat kabel yaitu neurofibril dan pembungkus kabel tersebut kita sebut degan selaput mielin.
Ujung dari sebuah neurit biasanya akan berhubungan dengan ujung dendrit dari sel lainnya. Diantara tempat pertemuan neurit dengan dendrit akan ditemukan sebuah celah yang disebut dengan sinapsis. Pertukaran informasi antar sel neuron terjadi di sinaps ini.

4. Selaput Mielin
Selaput atau selubung Mielin adalah selaput pembungkus neurit. Selubung mielin tersusun dari lemak. Selaput mielin mempunya segmen – segmen dan lekukan di antara dua segmen disebut nodus ranvier.
Selaput mielin ini dikelilingi oleh sel schwann. Fungsi dari bagian ini adalah untuk melindungi sel saraf dari kerusakan dan mencegah bocornya impuls serta mempercepat hantaran impuls yang masuk. Selubung mielin diproduksi oleh sel glial.

5. Sel Schwaan
Sel Schwann adalah sel yang mengelilingi selubung mielin. Nama dari sel ini diambil dari nama penemunya yaitu Theodore Schwaan, seorang ilmuan dari Jerman.
Sel schwann akan menghasilkan lemak yang membungkus neurit berkali kali lipat sampai terbentuknya selubung mielin. Sel Schwann berfungsi untuk mempercepat jalannya impuls, menyediakan nutrisi bagi neuri dan membantu regenerasi dari neurit.

6. Nodus Ranvier
Nodus Ranvier adalah bagian antar dua segmen selubung mielin. Nodus Ranvier berfungsi seagai loncatan impuls saraf agar sampai lebih cepat ke tempat tujuan. Nodus ranvier mempunyai diameter sekitar 1 mikrometer dan ditemukan oleh Louis Antoine Ranvier.

7. Sinapsis
Sinapsi adalah celah yang terdapat pada pertemuan satu neuron dengan neuron lainnya. Setiap sinapsis menyediakan koneksi antar neuron sehing memungkinkan terjadinya pertukaran informasi antar neuron tersebut.
Informasi ini ditukarkan dalam bentuk zat kimia yang disebut Neurotransmiter. Pada ujung neurit setiap sel saraf terdapat sebuah kantong yang disebut Bulbus Akson, nah kantong inilah yang akan menghasilkan neurotransmiter tadi.
  

Fungsi Sel Saraf

  • Menerima rangsangan dari luar melalui saraf sensorik.
  • Mengintegrasikan sistem indera dan seluruh anggota tubuh dengan saraf pusat yakni otak dan sumsum tulang belakang.
  • Mengendalikan kinerja jaringan otot.
  • Mengontrol kinerja sekresi pada kelenjar.
  • Mengatur homeostasis atau keseimbangan pada tubuh.
  • Mengontrol dan mendukung perkembangan mental dalam tubuh.

Ciri – Ciri Sel Saraf

  • Terdapat pada manusia dan hewan(sebagaian)
  • Mengirim rangsan dan menerima rangsang
  • Saling ketergantungan antar struktur
  • Memiliki inti sel atau nucleus
  • Semua aktivitas melalui otak dan sumsum tulang belakang

Jenis – Jenis Sel Saraf


1. Jenis Sel Saraf Berdasarkan Fungsinya

  • Sel Saraf Sensorik (Neuron Sensori)
Sel saraf sensorik atau sensori merupakan sel saraf yang berfungsi menyampaikan impuls atau rangsangan dari reseptor atau penerima rangsangan menuju ke sel saraf penghubung atau sistem saraf pusat (sumsum tulang belakang dan otak).

  • Sel Saraf Penghubung (Neuron Intermediat)
Sel saraf penghubung atau neuron intermediat adalah sel saraf yang membentuk rantai-rantai penghubung antara sel saraf sensorik dan sistem saraf pusat. Sel saraf penghubung terdapat hampir di seluruh bagian tubuh dan menjadi lintasan impuls bagi koordinasi saraf.

  • Sel Saraf Motorik (Neuron Motor)
Sel saraf motorik atau meuron motor adalah sel saraf yang berfngsi mengirimkan impuls berupa perintah dari sistem saraf pusat menuju ke jaringan otot dan kelenjar untuk melakukan respon.

2. Jenis Sel Saraf Berdasarkan Strukturnya
  • Sel Saraf Unipolar yaitu suatu neuron yang memiliki satu (1) buah akson yang bercabang.
  • Sel Saraf Bipolar merupakan sebuah neuron yang mempunyai satu (1) akson dan satu dendrit.
  • Sel Saraf Multipolar ialah salah satu jenis neuron yang mempunyai satu (1) dendrit dan akson yang bercabang.

Semoga bermanfaat dan bisa menambah ilmu pengetahuan bagi para pencari ilmu. Terima Kasih.

Halusinasi

√ Halusinasi : Pengertian, Jenis, Penyebab, Tahapan dan Cara Mengatasi Terlengkap

Pengertian Halusinasi

Hallucinations atau halusinasi merupakan suatu sensasi yang tampak nyata dan dapat mempengaruhi keseluruhan indera yang Anda miliki padahal hal-hal tersebut tidak benar-benar ada.
Sensasi tersebut diciptakan oleh pikiran Anda sendiri dan dapat mempengaruhi indera penglihatan, penciuman, rasa, pendengaran, atau sentuhan pada tubuh Anda.


Penyebab Terjadinya Halusinasi

  • Sakit dengan panas tinggi sehingga mengganggu keseimbangan tubuh.
  • Gangguan jiwa Skizofrenia ( gangguan mental yang ditandai dengan gangguan proses berpikir dan tanggapan emosi yang lemah).
  • Mengkonsumsi narkoba atau narkotika tertentu, seperti : ganja, morphin, kokain, dan ltd.
  • Mengkonsumsi alkohol berkadar di atas 35%, seperti : vodka, gin di atas batas kewajaran.
  • Trauma yang berlebihan.

Jenis – Jenis Halusinasi


1. Halusinasi Penglihatan (Visual)
Di mana melibatkan hal-hal yang terlihat tetapi pada kenyataannya hal tersebut tidak ada. Halusinasi yang terjadi dapat berupa benda, orang, atau cahaya.
Contohnya, ketika Anda melihat seseorang atau lampu berkedip padahal orang lain yang berada di ruangan yang sama tidak melihatnya.

2. Halusinasi Penciuman (Olfactory)
Yakni yang melibatkan indera penciuman Anda di mana Anda mungkin mencium bau yang tidak enak ketika merasa tubuh Anda memiliki bau tidak sedap. Tetapi halusinasi ini juga memungkinkan untuk mencium aroma yang menyenangkan, seperti aroma bunga.

3. Halusinasi Pengecapan (Gustatory)
Merupakan yang melibatkan indera perasa ketika Anda mencicipi makanan atau minuman yang memiliki rasa aneh (seringkali berupa rasa logam). Halusinasi jenis ini umumnya merupakan gejala penderita epilepsi.

4. Halusinasi Pendengaran (Auditory)
Yaitu yang merupakan jenis halusinasi yang paling umum. Suara yang terdengar mungkin suara marah, netral, ataupun suara yang hangat didengar. Tapi bisa juga terdengar seperti suara orang yang sedang berjalan di tangga atau mengetuk sesuatu.

5. Halusinasi Sentuhan (Tactile)
Di mana halusinasi ini melibatkan sentuhan atau gerakan pada tubuh Anda. Contohnya, Anda merasa ada serangga yang merayap di kulit Anda, merasakan udara panas di wajah, hingga merasakan adanya sentuhan tangan orang lain di tubuh Anda.
  

Tahapan Halusinasi


1. Sleep Disorder
Sleep Disorder ialah tahap awal halusinasi seseorang sebelum muncul halusinasi.
Karakteristik :
Klien merasa banyak masalah, berusaha menghindar dari lingkungan, takut diketahui orang lain jika dirinya memiliki banyak masalah.
Masalah semakin terasa sulit karena berbagai stressor terakumulasi dan support system kurang dan persepsi terhadap masalah sangat buruk.
Perilaku :
Klien mengalami susah tidur dan berlangsung terus menerus sehingga terbiasa menghayal dan menganggap menghayal awal sebagai pemecah masalah.

2. Comforthing
Comforthing yakni suatu tahap halusinasi menyenangkan (Cemas Sedang)
Karakteristik :
Klien mengalami perasaan mendalam seperti cemas, kesepian, rasa bersalah, takut, dan mencoba untuk berfokus pada pikiran yang menyenangkan untuk meredakan kecemasan.
Klien cenderung mengenali bahwa pikiran-pikiran dan pengalaman sensori berada dalam kendali kesadaran jika cemas dapat ditangani.
Perilaku :
Klien terkadang tersenyum, tertawa sendiri, menggerakkan bibir tanpa suara, pergerakkan mata cepat, respon verbal lambat, diam dan berkonsentrasi.

3. Condemning
Condemning yaitu sebuah tahap halusinasi menjadi menjijikan (Cemas Berat)
Karakteristik :
Klien mulai lepas kendali dan mungkin mencoba untuk mengambil jarak diri dengan sumber yang dipersepsikan. Klien mungkin merasa dipermalukan oleh pengalaman sensori dan menarik diri dari orang lain.
Perilaku :
Tahap ini ditandai dengan meningkatnya tanda-tanda sistem syaraf otonom akibat ansietas otonom seperti peningkatan denyut jantung, pernapasan, dan tekanan darah.
Rentang perhatian dengan lingkungan berkurang dan terkadang asyik dengan pengalaman sensori serta kehilangan kemampuan membedakan halusinasi dan realita.

4. Controling
Controling adalah salah satu tahap pengalaman halusinasi yang berkuasa (Cemas Berat).
Karakteristik :
Klien menghentikan perlawanan dan menyerah pada halusinasi. Isi halusinasi menjadi menarik. Klien mungkin mengalami pengalaman kesepian jika sensori halusinasi berhenti.
Perilaku :
Klien menjadi taat pada perintah halusinasi, sulit berhubungan dengan orang lain, respon perhatian pada lingkungan berkurang (biasanya hanya beberapa detik saja), serta tidak mampu mengikuti perintah dari perawat, tremor dan berkeringat.

5. Conquering
Conquering merupakan sebuah tahap halusinasi panik dan umumnya melebur dalam halusinasi.
Karakteristik :
Pengalaman sensori menjadi mengancam bila klien mengikuti perintah halusinasi. Halusinasi berakhir dari beberapa jam atau hari bila tidak ada intervensi terapeutik.
Perilaku :
Klien panik, berisiko tinggi mencederai, bunuh diri atau membunuh. Tindak kekerasan agitasi, menarik atau katatonik, serta ketidakmampuan memberi respon pada lingkungan.


Cara Mengatasi Halusinasi


1. Tidur yang Cukup
Seperti yang suda diuraikan diatas salah satu penyebab halusinasi adalah kurang tidur. Nah, untuk itu mulailah untuk tidur yang cukup supaya halusinasi tidak terjadi lagi.
Tidur yang baik dalam sehari adalah 7-9 jam. Jika Anda adalah orang yang jadwal padat karena kerjaan, biasakan atur waktu sebaik mungkin supaya waktu tidur tidak terganggu.

2. Mengurangi Stress Berlebih
Stress bisa menjadi kan seseorang mengalami migrain. Migrain ini sudah dijelaskan diatas bahwa bisa menjadi penyebab seseorang mengalami halusinasi khususnya halusinasi pendengaran.
Untuk itu sangat penting untuk bagi Anda menghindari hal hal yang membuat stress berlebih, jika ada suatu masalah diskusi kan dengan orang terdekat suapaya diberi solusi.

3. Relaksasi
Relaksasi juga penting dalam mengatasi halusinasi. Cara ini bisa dibilang cukup efektif dalam meredakan tekanan pikiran yang memicu terjadinya halusinasi.

4. Menambah Pergaulan atau Teman
Dengan memiliki pergaulan yang lebih luas serta teman teman dilingkungan yang positif dapat menghindarkan Anda dari penyebab penyebab halusinasi.

5. Melakukan Aktivitas Fisik
Menghindari berdiam diri dengan senantiasa melakukan aktivitas fisik seperti berolahraga dalam mendukung pengobatan dari halusinasi yang Anda alami. Aktivitas fisik bisa berupa berenang, jogging, bersih bersih rumah dan lain sebagainya.

6. Mengalihkan Perhatian
Cara efektif dalam menghilangkan halusinasi adalah dengan mengalihkan perhatian kepada hal hal yang lebih menyenangkan dan bermanfaat. Seperti mendengarkan musik, melakukan hobi yang disenangi dan melakukan berbagai macam aktivitas lainnya.
Semoga bermanfaat dan bisa menambah ilmu pengetahuan bagi para pencari ilmu. Terima Kasih.