Pengertian Xilem
Xilem merupakan salah satu jaringan pengangkut pada tumbuhan yang berfungsi mengangkut air dan mineral dari akar menuju daun.
Xilem ini juga jaringan yang sangat kompleks dan terdiri dari berbagai macam sel. Umumnya jaringan ini terdiri dari sel mati dengan dinding tebal yang mengandung lignin.
Unsur – Unsur Xilem
1. Trakea
Trakea ialah salah satu bagian xilem yang terdiri dari tabung berdinding tebal, tabung-tabung ini dilapisi dengan selulosa sekunder dan lignin sehingga teksturnya menjadi keras dan kuat.
Pada umumya unsur trakea ini hanya terdapat pada tumbuhan berbiji tertutup atau disebut dengan angiospermae. dan untuk tumbuhan berbiji terbuka hanya ditemukan pada tanaman melinjo contohnya.
2. Trakeida
Trakeida yakni sebuah wujud yang mempunyai diameter lebih kecil daripada diameter trakea, rata-rata diameternya adalah 30mm dan pada trakeida terdapat di semua tumbuhan berbiji (spermatophyta).
3. Parenkim Xilem
Parenkim Xilem ini terdiri dari beberapa sel-sel yang masih hidup, parenkim xilem ini dapat kita temukan pada xilem primer dan xilem sekunder, untuk xilem sekunder sendiri ada 2 jenis parenkim yaitu parenkim kayu dan jari-jari empulur.
Sel parenkim berfungsi sebagai tempat cadangan makanan berupa zat tepung. Zat tepung inilah biasanya tertimbun hingga saat-saat pertumbuhan dan kemudian berkurang bersamaan dengan kegiatan kambium.
Fungsi Xilem
- Sebagai pengangkut air dan zat-zat mineral (hara) dari akar ke daun.
- Sebagai jaringan penguat.
Proses Transfortasi Air Pada Xilem dan Floem
1. Transfortasi Ekstravaskuler
Transfortasi ekstravaskuler merupakan sebuah pengangkutan air dan mineral yang berbentuk horizontal, pengangkutan ini berjalan dari sel ke sel dengan arah mendatar tanpa melalui xylem.
Dalam akar, pengangkutan air dan mineral berawal dari bulu akar ke epidermis,korteks, endodermis, silinder pusat (stele) dan berakhir di xylem. Pengangkutan ekstravaskuler terjadi secara apoplas dan simplas.
Apoplas merupakan pergerakan air dan mineral melalui ruang antar sel sedangkan pergerakan air dan mineral secara simplas melewati sel-sel akar melalui plasmodesmata.
Air dan garam mineral yang diangkut melalui jalur simplas, dapat mencapai silinder pusat dan masuk ke xylem, namun pengangkutan air melalui sistem apoplas tidak dapat masuk ke pusat silinder.
Hal ini disebabkan karena endodermis akar diselubungi dengan pita kaspari yang menghalangi air dan mineral masuk ke silinder pusat.
Dengan demikian pengangkutan air dan garam mineral yang semula melalui jalui apoplas, akan beralih ke jalur siplas agar dapat melewati endodermis.
2. Transfortasi Intravaskuler
Setelah air dan garam mineral diangkut secara ektravaskuler hingga mencapai xilem, maka pengangkutan air dan mineral selanjutnya dengan menggunakan pengangkutan intravaskuler oleh xylem.
Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya proses pengangkutan air dan mineral dari akar sampai kedaun, yaitu :
Daya tekan akar merupakan pergerakan air dan mineral secara osmosis, yang menimbulkan daya dorong. daya dorong inilah yang menyebabkan air terdorong masuk ke dalam xylem.
Air dapat mengalir naik sampai ke daun karena adanya daya kapilatitas xylem. Xilem tersusun atas deretan sel-sel mati yang membentuk pipa-pipa kapiler.
Pada daun terjadi penguapan air atau transpirasi, hal ini yang membuat daun memiliki daya tarik. Transpirasi akan menarik air yang ada pada batang dan akar, sehingga air tersebut dapat sampai ke daun.
Daya tarik yang ditimbulkan oleh transpirasi ini disebut sebagai daya isap daun. Hal ini sangat membantu ketika tekan akar dan kapilaritas xilem belum cukup mengalirkan air ke daun.
Dan Semakin besar penguapan pada daun, semakin besar pula daya isap daun, sehingga semakin banyak air yang naik dari akar ke daun.
Air dan garam mineral yang diserap akar lalu kemudian diangkut menuju daun untuk dipergunakan sebagai bahan fotosintesis.
Kemudian hasil fotosintesis bertranslokasi melalui floem ke seluruh bagian tumbuhan dengan cara vaskuler. Hasil foro sintesis ini berupa larutan sehingga mudah ber translokasi.
Dalam proses pencangkokan dapat dilihat saat malekukan proses pencangkokan. Saat proses pencangkokan, batang akan dikupas dan dibuang lapisan kulit yang terdapat floem didalamnya.
Dibagian tersebut akan terjadi penumpukan atau timbunan makanan akibat adanya hambatan dalam proses pengangkutan.
Hal ini memicu muncunya akar ketika batang yang terkelupas tertutup tanah yang selalu basah. Selain itu terdapat beberapa tanaman yang menyimpan hasil fotosintesis didalam akar atau batangnya.
Tipe Dasar Jaringan Xilem dan Floem
1. Kolateral
- Koleteral Tertutup akan terbentuk jika antara xilem dan floem tidak terdapat kambium, melainkan terdapat parenkim. Berkas pengangkut tipe kolateral tertutup ini terkadang di kelilingi oleh jaringan sklarenkim.
- Kolateral Terbuka tipe ini antara xilem dan floem terdapat kambium, contohnya pada tumbuhan dikotil dan gymnospermae, pada tipe ini kambium merupakan penghubung antara xilem dan floem.
- Bikolateral yaitu jika xilem terdapat antara dua xilem dan floem, maka disebut dengan bikolateral. Di antara floem bagian luar dan xilem terdapat kambium, sedangkan antara xilem dan floem bagian dalam tidak terdapat kambium. Contohnya terdapat pada tumbuhan solanaceae.
2. Konsentris
Konsentris ialah salah satu jaringan pengantar yang terletak di tengah-tengah, sedangkan unsur jaringan pengantar lainnya mengelilingi unsur yang berada di tengah.
Konsentris dibedakan menjadi 2, yakni sebagai berikut :
- Konsentris Amphikibral – Tipe ini tempat xilem berada di tengah-tengah dan floem mengelilingi xilem. Umumnya dapat ditemukan pada tumbuhan yang bergolongan paku-pakuan.
- Konsentris Amphivasal – Tipe ini tempat floem berada ditengah-tengah, meskipun xilem yang mengelilingi floem. Contohnya pada tumbuhan cirdyline sp. dan rizoma acorus calamus.
3. Radial
Tipe radial terjadi apabila xilem dan floem bergantian menurut arah jari-jari lingkarannya, misalnya terdapat pada akar primer dikotil dan akar tumbuhan monokotil.
Semoga bermanfaat dan bisa menambah ilmu pengetahuan bagi para pencari ilmu. Terima Kasih.